Cipendeuy Bakal Jadi Kawasan Industri, Siapkan 1.300 Hektar Lahan

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Pemkab Bandung Barat berencana akan membuat kawasan industri baru yang akan dipusatkan di Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat seluas 1.300 hektar. Kawasan industri baru ini sebagai langkah untuk menarik investor baru agar berinvestasi lebih banyak di Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat Apung Hadiat Purwoko mengatakan, kawasan industri baru ini, khusus untuk para investor yang akan membangun pabrik-pabrik baru. ’’Kawasan industri di Cipendeuy akan jauh lebih baik. Karena akan dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) terpadu sehingga ada pembuangan air limbah khusus secara bersama-sama. Kalau pabrik yang sekarang sudah ada di Batujajar dan Padalarang Ipalnya tidak terpadu tapi dari masing-masing perusahaan saja,” kata Apung, di Ngamprah, kemarin.

Menurut Apung, rencananya Ipal terpadu ini akan dikelola langsung oleh BUMD milik Pemkab Bandung Barat. Sementara, pemilik pabrik hanya membayar retribusi. Untuk kawasan industri baru ini, lanjut dia, saat ini tengah dikaji di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan persoalan izin ada di Badan Penaman Modal dan Perizinan Terpadu. ’’Untuk studi kelayakan (feasibility study) kawasan industri baru ini kayanya sedang dikaji oleh Bappeda. Untuk lebih dalam informasinya ada di Bappeda,” tukasnya.

Hanya saja, untuk mewujudkan infrastruktur dan pengelolaan kawasan industri ini harus didukung oleh regulasi atau peraturan daerah (perda). Ini juga perlu adanya dukungan dari DPRD Kabupaten Bandung Barat. ”Perlu dukungan regulasi untuk mewujudkan ini. Karena kalau sekarang kita lihat jumlah pabrik di Batujajar dan Padalarang yang sudah mencapai 70 perusahaan sudah tidak memungkinkan lagi. Artinya harus ada lokasi baru,” paparnya.

Jika kawasan industri baru ini terwujud, maka pengelolaan limbah juga tidak akan merusak lingkungan seperti yang terjadi di Sungai Cihaur tepatnya di Kampung Pangkalan, RT 3/13, Desa Cipeundeuy,  Kecamatan Padalarang, yang kondisinya semakin parah. Air yang berwarna hitam menjadi pemandangan warga sekitar serta memiliki bau tidak sedap akibat kiriman limbah dari pabrik yang setiap hari dibuang langsung ke sungai.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan