Cari Celah Pemangkasan DAU

bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mencari celah untuk mengatasi pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat. Salah satu upayanya melalui lelang.

Kepala daerah yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung 35 persennya merupakan pendapatan sendiri dan 65 persennya kucuran dari pusat melalui APBN.

Dia memerinci, bantuan pusat digunkana untuk bayar gaji pegawai, dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU). Tekninya, tahun ini sisanya tinggal 4 bulan lagi. Sementara sisa DAU untuk gaji dipangkas pemerintah pusat yang jumlahnya mencapai Rp 350 miliar.

Bagaimana Emil mengatasinya? Dia mengaku, memang mencari kompensasi lain. Biasanya melalui sisa lelang. Misalnya sisa lelang 100 digunakan 85, sisanya 15 dimaksimalkan.

”Dari 15 dikalikan beberapa proyek, itu kan miliaran. Kalau ternyata cukup sisa lelang itu Rp 300 miliar berarti aman,” ungkap Emil dalam arahannya pada acara Focus Group Discussions (FGD) Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013 -2018 Kota Bandung, kemarin (1/9).

”Yang bahaya, pas dikumpulin, sisa lelang tidak mencukupi, berarti saya harus memotong anggaran-anggaran lain,” sambungnya.

Ditambahkan Emil, langkah penghematan yang dilakukan oleh pusat memang baik. Namun, rentan waktu yang diputuskan sangat mepet. ”Sisanya tinggal empat bulan, atau beberapa proyek diberhentikan bagi proyek yang belum lelang,” ungkapnya.

Bagi dia, keputusan pusat sangat mengejutkan. Sebab, keputusan efisiensi tersebut tanpa proses komunikasi kepada kepala daerah di. Dengan begitu kami tidak terlalu kaget. Kalau diajak ngobrol dulu, minimal ada diskusi bahwa kita memahami dan diberi cara memahaminya,” tutur Emil.

Nah, dari pemangkasan tersebut, jelas akan berdampak pada pembangunan jangka panjang. Alasannya, keuangan negara tidak besar.

Menyikapi hal itu, berarti ekspetasi masyarakat Bandung yang maju cepat agak terhambat karena pasti berpatokan pada APBD.

”Point saya, dari dulu begitu karena APBD sekarang di potong potong, makin kecil lagi. Sehingga yang dilakukan, peningkatan PAD, meningkatkan infrastruktur dengan Public Private Partenership (PPP),” tutur Emil.

Dia memerinci, PPP butuh instrument. Harus lengkap yang diperjuangankan di sisa sampai Desember tahun ini,

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan