bandungekspres.co.id– Perayaan Gap Go Meh di Kota Bandung akan digelar 5-6 Maret 2016. Event akbar tersebut akan dilaksanakan di sepanjang Jalan Cibadak dengan melibatkan berbagai pertunjukan tradisional budaya Tionghoa dan gelaran UKM, baik makanan maupun fashion.
”Kurang lebih akan melibatkan 100 stand UKM makanan dan fashion yang ada di Kota Bandung,” ucap panitia Cap Go Meh Denny kepada Bandung Ekspres di kelenteng Darma Ramsi, kemarin (21/1).
Dia menjelaskan, Cap Go Meh akan dibuka pada Sabtu (5/3) Sore. Pada pembukaan akan dimeriahkan musik tradisional Tiongkok dan Tarian Mandirin. Tidak lupa juga akan menampilkan atraksi wayang potehi. Sementara Kirab Dharma Ramsi dan Barongsai akan ditampilkan pada hari selanjutnya.
Menurutnya, kirab dilaksanakan untuk menarik wisatawan lokal. Karena selama ini, pada hari Minggu Kota Bandung selalu banyak dikunjungi masyarakat.
Sementara mengenai mundurnya perayaan Cap Go Meh di Bandung akibat adanya perayaan Imlek Nasional yang dirayakan di Jakarta 20-21 Februari. Sehingga perayaan Cap Go Meh di Kota Bandung diundur hingga bulan Maret 2016.
Dia menegaskan, mundurnya perayaan Cap Go Meh tidak mengurangi kemeriahan dan kekhusukan perayaan.
Cap Go Meh sendiri merupakan perayaan yang digelar setelah 15 hari raya Imlek. Perayaan Cap Go Meh resmi digelar pada abad ke-17 saat terjadi migrasi besar dari Tiongkok Setalan.
”Cap Go Meh awalnya sebagai perayaan sebagai hari penghormatan kepada Dewa Tahi Yi,” katanya.
Dewa Tahi Yi merupakan dewa tertinggi di langit oleh dinasti Han (206 SM-221 M). Dahulu upacara semacam ini hanya dilakukan tertutup untuk kalangan istana. Serta hanya dilakukan pada malam hari. Sehingga diperlukan lampion untuk penerangan di upacara Cap Go Meh.
Adanya kirab dan barongsai, lanjut dia, sebagai upaya untuk mengusir binatang perusak tanaman. Selain itu, terdapat makanan khas yang wajib dimakan pada saat Cap Go Meh, yaitu wedang ronde.
”Saat perayaan Cap Go Meh, semua sanak-saudara berkumpul dan menikmati kembang api,” ucapnya. (nit/fik)