Bupati Buka Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat

bandungekspres.co.id, CILEUNYI – Gotong royong di tengah kemasyarakat bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai penertiban aksi premaisme, memerangi perjudian, penertiban peredaran narkoba atau minuman keras, menanggulangi aksi pornografi dan penyakit masayarakat lainnya. Namun dalam pelaksanaanya, masyarakat diimbau untuk tidak main hakim sendiri. Karena yang berhak menangani secara hukum kasus tersebut adalah aparat kepolisian.

Hal tersebut terungkap dalam pembukaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tingkat Kabupaten Bandung yang dipusatkan di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi, Senin (30/5). Kegiatan yang dibuka Bupati Bandung H. Dadang Mochamad Naser SH SIp MIp kali ini mengambil tema ”Melalui Gotong Royong Kita Sukseskan PON XIX dan PERPANAS XV Tahun 2016 untuk Jawa Barat Lebih Maju”.

”Warga bisa turut berpartisipasi dalam penanganan penyakit masayarakat dengan cara melaporka kepada pihak yang berwajib atau dalam hal ini pihak kepolisian. Cara seperti ini sudah masuk dalam kategori gotong royong di bidang kemasyarakatan,” ungkap Ketua Panitia Penyelenggara BBGRM XIII dan HKG PKK ke-44 Kabupaten Bandung Dra Hj. Eros Roswita MSi.

Sementara gotong royong di bidang ekonomi, kata Eros, bisa dilakukan dengan cara mengembangkan budaya menabung, turut memfasilitasi pengembangan koperasi simpan pinjam antar warga, atau turut mengembangkan budi daya pertanian tanaman pangan dan hortikultura.

Kegiatan seperti ini diyakininya bisa memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi warga. Gotong royong dalam idang sosial budaya dan agama, menurutnya bisa dilakukan pula dengan cara turut memberikan penyuluhan kepada warga lainnya tentang bahaya narkoba atau turut meyemarakkan tabligh akbar dan pengajian umum.

”Gotong royong bisa diterapkan pula dalam bidang lingkungan melalui pemeliharaan prasarana lingkungan, pengelolaan sampah atau memanfaatkan pekarangan rumah untuk tanaman obat,” katanya.

Sementara itu, sikap hidup bergotong royong, menurut Dadang Mochamad Naser sejatinya merupakan ciri khas budaya orang Sunda yang selalu mengedepankan spirit sabilulungan. ”Dan gotong royong ini merupakan alah satu bagian dari sikap sabilulungan,” tambah Dadang.

Bertepatan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-44, Dadang mengingatkan, bahwa suatu bangsa akan kehilangan kekuatannya, apabila masyarakatnya gagal dalam membangun keluarga yang sehat dan berpendidikan. Dalam sebuah keluarga yang tidak memiliki integritas kata Dadang, pihak lain akan mudah memperdayainya. (gun/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan