Budidaya dan Pemandulan Nyamuk Aedes aegypti dengan Radiasi Nuklir di Batan

Setelah kawin nyamuk betina yang menjadi pembawa virus Dengue itu akan bertelur. Nah, telur yang keluar itu kopong alias tidak bisa menetas. Sementara nyamuk betina setelah bertelur akan mati. ’’Jadi secara alami nyamuk di rumah itu menjadi hilang. Nyamuk jantan setelah kawin juga mati,’’ tuturnya.

Ali menceritakan program pemandulan nyamuk berbasis radiasi nuklir di Batan sempat dihentikan pada periode 2008-2009 lalu. Proses penghentiannya dengan cara menyetop anggaran penelitian. Banyak alasan saat itu. Di antaranya adalah tudingan program ini tidak akan efektif menekan angka kasus demam berdarah.

Alasan itu menurut Ali wajar. Sebab di Amerika Serikat pada tahun 1960-an pernah melakukan budidaya nyamuk dan pemandulan serupa di Batan, tetapi tidak berujung kesimpulan apa-apa. ’’Amerika dengan SDM dan peralatan yang canggih saja tidak bisa, apalagi di Indonesia,’’ kenang Ali saat itu.

Dia sempat berpikir juga, jika proses ini berhasil dan diterapkan nasional, banyak sekali yang terkena dampaknya. Di antaranya adalah industri insektisida pemberantas nyamuk bisa kolaps. Termasuk juga pemain fogging (pengasapan) tidak punya pekerjaan lagi.

Ali tidak patah arang. Berbekal nekat dan tekad dia melayangkan proposal kelanjutan riset budidaya dan pemandulan nyamuk Aedes aegypti ke Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Akhirnya dia berhasil mendapatkan suntikan dana, dan Ali menjalankan kembali risetnya pada 2010.

Selama riset itu Ali hanya menguji di komplek PAIR Batan Lebak Bulus saja. Memasuki 2011 dia berani keluar kandang. Pertama adalah menguji keampuhan program penelitiannya di Banjarnegara. ’’Hasilnya positif. Bisa menekan indeks keberadaan nyamuk di rumah,’’ tuturnya.

Sejumlah dearah pernah merasakan manfaat dari riset pemandulan nyamuk Batan. Paling anyar adalah masyarakat Bukittinggi. Beberapa bulan lalu Ali menyebar nyamuk jantan mandul ke 700 rumah di Bukittinggi. Upaya ini adalah permintaan dinas kesehatan setempat, karena telah terjadi peningkatan kasus demam beradarah. Total jumlah nyamuk yang disebar ke 700 rumah itu mencapai 35 ribu ekor.

Sebelum membawa nyamuk ke luar kota, dia memindah satu persatu nyamuk dari kandang besar ke botol-botol kecil. Caranya adalah dengan disedot melalui selang. Satu persatu nyamuk disedot dari kadang besar, kemudian dimasukkan ke botol-botol kecil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan