BPJS TK Memberikan Stimulus Untuk JPRMI

bandungekspres.co.id – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) memberikan santunan dan rekruiment kepada seluruh anggota Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (RPJMI) dalam Gerakan Nasional Ayo ke Masjid (GNAKM) di Auditorium Masjid Raya Trans Studio Mall (TSM) Sabtu (28/8) malam.

Direktur Bidang Pengembangan dan Kepesertaan BPJS TK Ilyas Lubis mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai bentuk membuka dan memperluas jaringan baru kepada masyarakat pekerja di Indonesia baik Formal maupun Informal. ”Kita berikan stimulus iuran selam tiga bulan untuk seribu pengurus JPRMI di seluruh Indonesia,” jelas Ilyas ketika ditemui usai launching gerakan Ayo Ke Masjid.

Dirinya menilai, JPRMI ini memiliki prospek bagus karena dengan keanggotaan JPRMI dengan jumlah 54 ribu lebih diharapkan akan seluruhnya menjadi peserta BPJS TK, sebab mereka adalah pekerja juga.

Selain itu, pihaknya akan terus mengembangkan program BPJS ini kepada para peserta yang bukan penerima upah dengan bekerjasama komunitas masyarakat lainnya .

Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang turut hadir dalam acara tersebut menyambut baik program BPJS TK untuk JPRMI. Menurut dia, program yang diberikan memiliki nilai manfaat untuk masa depan anggota JPRMI maupun keluarganya.

”Di samping sebagai anggota maupun pengurus mereka sebetulnya banyak yang bekerja juga,” kata Heryawan.

Selain betuk proteksi, lanjut Heryawan, BPJS TK juga memberikan bentuk investasi tabungan kepada para anggota JPRMI. Sehingga ketika menjelang masa tua sudah ada jaminan.

”Ini sangat baik dan saya harapkan ke depan BPJS TK menyasar para pekerja Informal lainnya,” tutup Heryawan.

Sementara itu, Ketua Umum JPRMI Yose Hidayatulloh mengatakan, JPRMI ini tersebar di 28 provinsi se-Indonesia, dengan jumlah pengurus mencapai 54.454 orang. JPRMI memiliki program sekolah berbasis masjid, hingga gerakan nasional salat subuh berjamaah.

’’Lima program yang kami susun ini antara lain, salat subuh berjamaah di setiap masjid, sekolah berbasis masjid, madrasah khusus 13-17 tahun, pemuda masjid penggerak desa, serta membuat aplikasi android Ayo ke Masjid,’’ kata dia.

Yose mengungkapkan, terkait dengan lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT), pihaknya bersama semua pengurus JPRMI sangat berharap agar pemerintah dalam menyikapi LGBT dan tidak melakukan hal yang merugikan bagi para LGBT. Tapi sebaiknya pemerintah melakukan pembinaan dan mengadakan rehabilitasi bagi mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan