Bom pun Mendadak Tak Jadi Meledak

Masjid Merah Tidak Berubah Selama Ratusan Tahun

Ragam sejarah keislaman hingga kini melekat kuat di Cirebon. Salah satunya, masjid Merah Panjunan. Bagimana ceritanya?

 Yusuf Suebudin, Cirebon

Masjid Merah Panjunan dibangun sejak 1480 Masehi. Konon, masjid ini merupakan buah tangan Sunan Gunung Jati yang membangun masjid itu dalam waktu semalam. Ciri khasnya, merah.

Sebenarnya, masjid ini dinamai Al-Athiyah Panjunan. Tapi, masyarakat lebih mengenal masjid tersebut dengan masjid Merah Panjunan.

Nama resmi masjid Merah Panjunan, disematkan pendirinya, Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati.

Juru kunci masjid Merah Panjunan Nasirudin menjelaskan, menurut riwayat yang diterima dari sesepuh terdahulu, masjid ini dibangun Sunan Gunung Jati pada 1480 Masehi. Sunan Gunung Jati memberikan nama Al-Athiyah yang berarti hadiah atau cinderamata.

Tujuan membangun masjid sebagai tempat ibadah dan syiar Islam. Di samping itu, ujar Nasirudin, masjid Merah Panjunan digunakan sebagai tempat pelantikan atau pengesahan para Wali Allah.

Setelah dilantik oleh Sunan Gunung Jati, para wali tersebut ditugaskan untuk menyebarkan dakwah Islam ke berbagai pelosok.

Nah, dengan alasan ini juga, Sunan Gunung Jati akhirnya dikenal sebagai orang yang berjasa membesarkan Kesultanan Cirebon. Dalam dunia kewalian, Sunan Gunung Jati disebut pernah menjabat Wali Qutub (Raja Para Wali).

”Sunan Gunung Jati menjadi raja dalam kenegaraan dan kewalian,” terangnya kemarin (19/9).

Karena banyaknya penyebar agama Islam di wilayah Cirebon, lambat laun muncul istilah Cirebon Kota Wali. Setelah Sunan Gunung Jati menjabat Sultan di Kesultanan Cirebon, masjid Al-Athiyah atau masjid Merah Panjunan, dipasrahkan kepengurusannya kepada Syekh Syarif Abdurahman Al-Magrobi.

Syekh Syarif Abdurahman Al-Magrobi dikemudian hari terkenal sebagai Wali Panjunan. Karena itu, lanjut Nasirudin, hingga saat ini masjid yang berada di RT 02 RW 08 Kelurahan Panjunan Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon itu, lebih dikenal dengan sebutan masjid Merah Panjunan. ”Masjid ini lebih dulu dibandingkan masjid Agung Sang Cipta Rasa,” kata dia.

Menurut dia, mengacu pada riwayat para pengurus sebelumnya, masjid Merah Panjunan dibangun hanya dalam semalam. ”Sampai sekarang, seluruh ornamen didalamnya masih asli seperti 550 tahun yang lalu,” ungkapnya

Tinggalkan Balasan