Belajar Seni, Sains, dan Teknologi di Powerhouse Museum, Sydney

”Salah satunya tulang dari titanium untuk mengganti tulang yang rusak akibat kanker dengan desain menggunakan teknologi pencetakan tiga dimensi,” ungkapnya.

Ada lagi tempurung kepala yang dilengkapi jendela berbahan polymethylmethacrylate. Implantasi tempurung kepala tiruan itu dilakukan pada pasien yang mengalami trauma kepala. Tempurung kepala sengaja dibuat transparan agar dokter bisa setiap waktu mengamati kondisi otak si pasien. Keberadaan jendela mempermudah dokter mengeluarkan cairan, kemudian menutup kembali jendela tersebut.

Salah satu koleksi yang menarik perhatian pengunjung berupa rumah hermit crabs buatan seniman Jepang, Aki Inomata. Cangkang pada hewan yang sering dimainkan anak-anak itu diganti dengan rumah berbentuk kastil transparan.

Naik ke lantai 4, suasana berubah glamor. Lantai paling atas tersebut khusus dipakai untuk memajang 70 busana karya desainer Australia Collette Dinnigan. Bukan hanya baju-baju yang sudah jadi, pola-pola gaun dari kertas cokelat juga dipajang dengan rapi. Gaun buatan Collette memiliki kekhasan. Sebagian besar berbahan lace dan beberapa motif khas Australia menyerupai gurat pada buah nanas.

Di ruangan itu juga terdapat layar raksasa 10 meteran di dinding yang menampilkan video peragaan busana milik Collette lengkap dengan musik pengiring yang riang.

”Kalau mau mencoba ingin menjadi desainer, kami sediakan meja, kertas, serta pensil yang dapat dipakai membuat polanya. Anda bebas berkreasi,” ungkap Connel.

Benar saja, di bagian belakang ruang adibusana itu, pengelola museum menyiapkan meja kerja desainer berupa sofa dan dua meja panjang. Di dindingnya terdapat mural bergambar suasana kota mode Paris, Prancis, lengkap dengan ilustrasi potongan kertas model dengan beraneka bentuk busana buatan Stewart Walton, seniman dan ilustrator Inggris. Pengunjung jadi kerasan di museum modern ini. (*/c5/c10/ari/rie)

 

Tinggalkan Balasan