Bank bjb Undi Program Wisata Religi

bandungekspres.co.id, BANDUNG – bank bjb kembali menyelenggarakan pengundian hadiah bjb Wisata Religi periode II. Hadiah tersebut ditujukan untuk para nasabah (debitur existing), kredit retail dan konsumer di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, kemarin (5/12).

Direktur Utama bank bjb, kegiatan bank bjb Wisata Religi merupakan bentuk customer loan loyality program atau program undian berhadiah. Ini bagian dari upaya meningkatkan customer loyalty. ”Termasuk sebagai bentuk apresiasi bank bjb terhadap para debitur dan mitra bisnis setia,” kata Ahmad Irfan usai pengundian hadiah, kemarin (5/12).

Irfan memerinci, dalam program ini, debitur yang diikutsertakan adalah pegawai tetap di instansi pemerintahan atau lembaga negara, termasuk perusahaan swasta yang memenuhi kriteria. Di antaranya melakukan realisasi kredit minimal Rp 60 juta dan masuk dalam periode program.

Bentuk reward yang diberikan kepada nasabah yaitu perjalanan umrah kepada debitur muslim dan wisata religi ke hollyland (tanah suci) bagi debitur nonmuslim.

”Untuk di tahun 2015, kami berangkat 24 orang, di 2016 kami tambah menjadi 40 dengan pemberangkat Januari 2017,” paparnya.

”Untuk tahun 2017, rencananya kami berangkatkan sebanyak 103 orang dengan pemberangkatan di bulan Maret,” tambah Irfan.

Pria berkacamata ini menerangkan, Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan customer loyalty serta mendongkrak pendapatan bunga dan dana pihak ketiga (DPK).  Khususnya kredit retail dan kunsumer bank bjb secara keseluruhan.

Ifran menegaskan, pada triwulan III 2026 tercatat kredit konsumer tumbuh 15 persen menjadi Rp 42, 8 triliun. Selain itu, diharapkan program ini dapat menjadi word of mouth dalam memasarkan produk-produk bank bjb.

Sebagai informasi, kinerja bank bjb terus menunjukan tren positif. Pada akhir triwulan III 2016, bank bjb berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,r9 triliun atau meningkat 55,6 persen (year on year/yoy) dibandingkan kuartal III 2015 sebesar Rp 895 miliar. Hal ini dikarenakan pendapatan bunga bersih perseroan tumbuh 27,3 persen (yoy) serta pengelolaan biaya operasional yang sehat juga keberhasilan mengendalikan struktur pendanaan menjadi lebih efisien.

Disinggung mengenai upaya peningkatan kredit di kalangan PNS, Irfan mengatakan, sejauh program yang ada dilakukan dari, oleh dan untuk PNS. Di samping itu, pemberian kredit juga dikucurkan dengan pendampingan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan