Banjir Terjadi di 23 Provinsi

Jawa Timur Paling Parah

bandjungekspres.co.id– Kerusakan lingkungan membuat setiap musim datang dengan bencananya. Jika pada musim kemarau masyarakat didera bencana asap, di musim hujan saat ini banjir terjadi di mana-mana.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga 13 Februari 2016 sebanyak 23 di antara 34 provinsi di Indonesia dilanda bencana banjir. Dari 23 provinsi tersebut, bencana banjir di Jawa Timur (Jatim) merupakan kejadian paling parah saat ini. Hal itu merujuk jumlah luasan dan kejadian.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memerinci, empat provinsi teratas dengan kejadian banjir paling banyak. Yakni, Jawa Timur (37 kejadian), Jawa Tengah (21), Aceh (11), dan Sumatera Barat (11). ”Data itu kami dapat dari pencatatan 1 Januari sampai 13 Februari,” tutur Sutopo saat dihubungi kemarin.

Dari seluruh kejadian banjir di Jatim, ada empat kabupaten/kota yang terendam dengan dampak yang cukup besar. Yakni, Nganjuk, Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto.

Sutopo mencontohkan, untuk Kabupaten Nganjuk, ada 4 kecamatan dengan 7 desa yang tengah tertimpa musibah tersebut. Kondisi itu diperburuk dengan bencana tanah longsor yang menimpa salah satu rumah warga. Untung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hingga kini, kerugian materiil masih terus didata.

Kondisi di Kabupaten Gresik pun tak kalah parah. Lebih dari 2.630 rumah di Desa Bambe harus terendam air dengan ketinggian 25-50 cm. Selain itu, banjir setinggi 40 cm merendam dua perusahaan dan sawah penduduk di Desa Kesamben Wetan. Akibatnya, petani terancam gagal panen.

Sutopo menuturkan, ada beberapa sebab bencana tahunan itu terus berulang. Pertama, banyaknya tanah serapan yang beralih fungsi. Kemudian, perubahan iklim dan antisipasi yang kurang. Kondisi banjir itu pun diperparah dengan sungai-sungai di Indonesia yang belum memiliki tanggul sehingga mudah meluap.

Menanggapi data BNPB, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim Achmad Robiul Fuad mengakui bahwa banjir di wilayahnya paling buruk selama setahun terakhir. Banjir merata mulai kawasan barat hingga timur. ”Banyuwangi juga terkena dampaknya.”

Tahun lalu tidak semua kabupaten mengalami banjir. Paling hanya kawasan yang dilewati Bengawan Solo. Kali ini bukan hanya kawasan Bengawan Solo yang banjir. Kawasan Brantas juga terkena dampak. ”Akibatnya, aktivitas ekonomi terganggu,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan