Banjir Rancaekek Ganggu Wisata, Bupati Dorong Pembuatan Tol

 

bandungekspres.co.id, GARUT – Banjir yang sering merendam Jalan Bandung-Garut di depan PT Kahatex diakui Pemkab Garut sangat merugikan terhadap tingkat kunjungan wisata. Banyak wisatawan yang membatalkan kunjungannya akibat akses yang terhalang banjir karena antrian kendaraannya yang luar biasa mengganggu dan menguji kesabaran para pengguna.

Bupati Garut Rudi Gunawan menilai banjir tersebut sangat merugikan masyarakat wisata Kabupaten Garut saat banjir menggenangi kawasan Rancaekek. Pasalnya jalan tersebut merupakan akses utama warga menuju Garut dan tidak ada jalur lain sehingga dianggap sangat vital bagi akses wisata.

”Kemarin kami sudah adakan pembicaraan dengan Pemprov Jabar dan BBWS untuk mencari solusinya seperti bagaimana agar akses wisata tidak terganggu. Ini jika terus dibiarkan warga Garut yang rugi karena kehilangan penghasilan, begitu juga wisatawan juga banyak yang malas datang akibat jalannya yang banjir,” ujar Rudi, kemarin (17/4).

Rudi memandang, kondisi akses menuju Garut yang paling mudah dilalui adalah Rancaekek, jika wisatawan dialihkan menuju jalan Cijapati atau Ibun pasti akan sangat keberatan, bahkan bisa terjebak banjir juga di lokasi lain. Bukan hanya wisatawan yang tidak memilih, tapi warga Garut juga akan memilih berada di jalur Rancaekek bila kondisinya banjir.

”Selama banjir kemarin itu kunjungan wisata ke Garut berkurang. Kami juga sudah melaporkannya ke provinsi biar bisa segera diatasi,” tuturnya.

”Solusi yang ditawarkan yakni pembuatan tol Cileunyi-Garut-Tasik (Cigatas), jalan tol itu menjadi solusi yang paling tepat untuk mengurai masalah kemacetan dan banjir,” tambahnya.

Namun, sebut Rudy, pembuatan jalan sudah masuk wilayah provinsi. Sehingga pihaknya akan ikut mendorong agar pembangunan jalan tol bisa segera dilakukan. Dia meyakini jika tol tersebut bisa direalisasikan makan angka kunjungan wisatawan ke Garut akan semakin meningkat karena aksesnya dipermudah.

Rahmat Syukur Maskawan, salah satu pimpinan hotel di kawasan Cipanas mengatakan jika banjir Rancaekek memang menurunkan angka kunjungan. Tidak sedikit di antara para wisatawan yang membatalkan rencana menginap karena kondisi Rancaekek yang dilanda banjir.

”Penurunan kunjungan akibat banjir Rancaekek itu bisa mencapai 20 persen. Jadi mereka membatalkan rencana menginap di hotel dan memilih memutar balik kendaraan mereka,” sebutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan