Bangun Industri dan Pelabuhan Perikanan Internasional

bandungekspres.coid, CIREBON – Sejumlah investor dari Cina tertarik berinvestasi di Kabupaten Cirebon. Alasannya, Jakarta sudah sangat padat.

Bupati Cirebon, Drs Sunjaya Purwadisastra MM MSi menyampaikan, kedatangan investor Cina ke Cirebon kemarin, dalam rangka penjajakan dan melihat potensi apa yang ada di Kabupaten Cirebon.

”Investor yang dibawa oleh PT. Amanah Nusantara Internasional (ANI) ini, berancana berinvestasi di Cirebon,” papar Sunjaya didampingi dua Investor asal Tiongkok di ruang rapat bupati.

Dikatakan, investor Tiongkok tersebut berencana membangun industri dan pelabuhan perikanan skala internasional. Sunjaya meyakinkan bahwa Cirebon memiliki kedua potensi. Sebab, pemerintah telah mencanangkan areal industri seluas 2.000 hektar, mulai dari Mundu hingga Losari.

”Kenapa mereka tertarik berinvestasi di Cirebon? Pertama banyak pengusaha yang mulai meninggalkan Jakarta, karena sudah padat. Selain itu dibangunnya pelabuhan ikan, tujuannya untuk mensuplai kebutuhan ikan di Cina. Karena di sana populasinya sangat tinggi, namun lautnya tidak seluas kita,” paparnya.

Disinggung kesiapan pemerintah daerah sendiri, diakui Sunjaya saat ini semuanya sudah siap termasuk regulasi. Mengingat untuk kawasan industri di Timur Cirebon sudah sesuai aturan.

”Yang terpenting masyarakat harus bisa menjaga keamanan dan kenyamanan. Jika tidak maka investor tidak merasa nyaman,” imbuh Sunjaya.

Diakhir, Sunjaya mengakui pada 24 Juli nanti dia diundang untuk melihat secara langsung kawasan industri di Tiongkok. Termasuk bertemu dengan investor asal negeri tirai bambu tersebut.

Sementara itu, President Director Chief Executive Officer PT ANI Ishtiaq M Khan mengungkapkan, investoer yang datang ke Cirebon merupakan perwakilan dari perkumpulan investor. Komunitas ini memiliki 2.700 anggota, yang didalamnya terdapat 600 Badan Usaha Milik Negera (BUMN).

”Tiongkok sangat memahami bahwa angin perkembangan industri berada di Cirebon, maka dari itu tidak sedikit pengusaha yang keluar dari Jakarta dan memilih Cirebon,” ungkapnya.

Diakuinya, saat ini Jakarta bukan lagi pilihan untuk berinvestasi. Sebab, sudah terlalu padat. Hal inilah yang juga dipahami investor.

”Investor asal Tiongkok mendukung program bupati mewujudkan Metropolitan Cirebon Raya. Maka dari itu mereka (investor) akan berupaya merealisasikan keinginan bupati tersebut,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan