Bandung Kejar Summit World Cities Forum

bandungekspres.co.id – Bandung berambisi menggelar Summit World Cities Forum pada 2017 mendatang. Forum yang beranggotakan 120 kota di berbagai Negara itu menjadi event akbar. Di Indonesia, Bandung dan Jakarta termasuk dalam perkumpulan kota besar tersebut.

”Ini yang kita kejar agar tahun 2017, kegiatan tersebut dapat digelar di Kota Bandung,” kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari dalam Bandung Menjawab kemarin (18/2).

Dia menjelaskan, rencana tersebut merupakan rangkaian capaian target dalam mendatangkan wisatawan ke Kota Bandung. Tidak kurang dari 5,6 juta wisatawan, dengan 1 juta dari wisatawan mancanegara, jadi incaran Disbudpar bekerjasama dengan steakholder.

Hal itu, melihat kedatangan wisatawan tahun lalu, di luar delegasi KAA, tercatat sekitar 300-400 ribu wisatawan mancanegara datang ke Bandung. Maka tidak kurang dari 500 ribu orang diharapkan berkunjung ke Kota Bandung pada event nanti. ”Ini amanat Kementerian Pariwisata,” tukas Kenny.

Selain itu, sesuai agenda Disbudpar Kota Bandung, 10 kegiatan skala besar akan digelar. Seperti di Bulan Februari ini, ada 6 kegiatan spektakuler. Salah satunya, festival kulinari di eks kewilayahan. ”Festival kuliner akan dilaksankan di Panatayuda Wilayah Cibeunying,” sebut Kenny.

Semua kegiatan berbau kepariwisataan itu, sahut Kenny, dibedakan melalui kolaburasi dengan asosiasi kepariwisataan. ”Kita berdiri bukan sebagai agen penjual tapi mempromosikan kepariwisataan secara gratsis. Salah satunya stand gratis yang akan diisi restauran beserta atraksi chef,” kata Keni seraya mengungkapkan, kegiatan itu dilaksanakan sehari di akhir pekan.

Terkait pelaksanaan Cap Go Meh, Kenny menyatakan, kemungkinan besar batal digelar. Pasalnya, ada permintaan dari pihak penyelenggara, Vihara Giri Meta minta pending. Meski demikian, keputusan jadi tidaknya ada pada kebijakan wali kota.

Sedangkan Vihara Walubi, secara resmi melalui surat yang dikirimkan, ucap Kenny, beralasan simpati serta prihatin atas peristiwa kerusuhan di Jalan Thamrin dan bom Sarinah Jakarta. Penundaan menunggu ada ketenangan warga. Berbeda dengan dua vihara diatas. Vihara Darmaramsi, penetuannya memperhatikan situasi politik. Sehingga, dengan tegas tidak turut serta dalam kirab budaya. (edy/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan