Asati Persatukan Pengusaha Pariwisata

bandungekspres.co.id, BUAH BATU – Banyaknya para pengusaha travel/mart, fam trip, table ton dan sejenisnya yang terlihat saling serobotan dengan mengabaikan keneradaan travel agent lokal untuk penanganan grup tour, seringkali mengakibatkan kekesalan antar pengusaha satu dan lainnya. Terutama agen lokal yang hanya bisa menonton area conferred-nya di obok-obok. Sehingga, muncul ketidakharmonisan antra travel dan agen.

Ketua Umum Association of Sales Travel Indonesia (Asati) M Syukri Mahmud mengatakan, melihat potensi alam Indonesia yang sangat luar biasa, baik dari dasar laut sampai puncak gunung semua bisa dijual sebagai produk industri pariwisata. Hal ini seringkali dimanfaatkan oleh para broker dan agen luar negeri, yang memanfaatkan tersebut untuk penipuan.

”Kehadiran Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) jelas akan sangat memprihatinkan jika travel yang ada di seluruh Indonesia tetap tidak akur,” katanya kepada wartawan di sela Deklarasi Asati di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, kemarin (17/5).

Syukri memaparkan, Asati dibentuk dengan tujuan ingin meningkatkan kualitas data informasi produk wisata link with allies proffesion, memperluas pasar produk wisata, meningkatkam kunjungan wisatawan ke Indonesia, membangun harmonisasi pasar serta menjaga stabilitas produk dan tarif wisata, membangun kepercayaan pasar wisata terhadap kualitas dan harga produk wisata Indonesia. Selain itu, juga menjaga stabilitas tarif paket wisata agar wisatawan tidak tertipu dan mendapatkan tarif paket wisata yang reasonable.

”Asati dalam programnya tidak hanya memasarkan dan promosi, tapi lebih berorientasi pada membangun dan menjual produk yang berkonsentrasi pada pembangunan produk. Selain itu, Asati juga menjual produk yang berkonsentrasi terhadap inbound,” jelasnya.

Syukri menegaskan, kondisi inilah yang membuatnya berpikir harus mempunyai solusi agar bisa menghidupkan local agent dan menggali potensi daerah. Dengan target inbound dan domestic tour, pihaknya berkomitmen senantiasa menghadirkan inovasi baru untuk meningkatkan peraihan pasar wisata dunia guna berkunjung ke Indonesia.

”Asati sebagai institusi dan masyarakat pariwisata, guna membangun sinegritas dan memberikan kontribusi pemikiran serta langkah-langkah inovasi untuk meraih pasar wisata mancanegara,” pungkasnya. (dn/fik)

Tinggalkan Balasan