bandungekspres.co.id– Maraknya penyalahgunaan narkoba memerlukan keterlibatan semua unsur masyarakat. Di antaranya, instansi pemerintah dan swasata serta para penegak hukum.
Menurut Sekretaris Daerah Kota Cimahi Muhammad Yani, peredaran narkoba sudah semakin membahayakan bagi kehidupan bangsa. Makanya di Kota Cimahi sudah sepakat dibuatkan jejaring pembangunan antinarkoba yang melibatkan berbagai unsur.
”Pembentukan jejaring pembangunan ini kami rasa cukup penting untuk mengurangi penyelahgunaan narkoba, termasuk di Kota Cimahi,” katanya saat diskusi pembentukan jejaring pembangunan antinarkoba, di ruang rapat Sekda, belum lama ini.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Kota Cimahi AKP Indra Sani mengungkapkan, di Kota Cimahi kasus penyelahgunaan narkoba ini selalu berada di posisi tiga besar di Jawa Barat. Makanya, usaha pencegahan dan penanggulangan narkoba harus terus dilakukan agar dapat menekan angka laju penyalahgunaan narkoba di Kota Cimahi.
”Kami sudah melakukan berbagai penanganan kasus narkoba ini, termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, beberapa waktu lalu, sosialisasi yang dilakukan Polres Cimahi mendapatkan rekor MURI dengan peserta terbanyak,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cimahi Odang Masdar menyebutkan, tanggung jawab menekan laju penyalahgunaan narkoba bukan hanya tugas BNN. ”Tapi tugas bersama,” tegas Odang.
Makanya untuk menekan laju penyelahgunaan narkoba, BNN telah mengundang berbagai unsur terkait untuk membahas pembentukan forum yang memfokuskan pada usaha pencegahan dan penanggulangan narkoba. Terkait dengan sosialisasi kepada masyarakat, BNN tak hanya melakukannya dengan cara tatap muka saja, tetapi juga dilakukan melalui lomba, salah satunya Aksi Sekolah Bebas Narkoba.
Kota Cimahi diwakili oleh SMA Negeri 2 Cimahi pada akhir tahun lalu, mampu menyabet lima gelar yang dilombakan. Bahkan dinyatakan sebagai juara umum. ”Banyak cara dilakukan untuk melakukan sosialisasi diantaranya melalui lomba ASBN,” jelasnya. (bun/rie)
