Antisipasi Kenaikan Harga, Operasi Pasar Masih Jadi Pilihan

 

bandungekspres.co.id, SOREANG – Menjelang Ramadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung akan menggelar operasi pasar murah di dua kecamatan: Majalaya dan Rancaekek. Operasi pasar tersebut, untuk mengendalikan harga pada beberapa komoditas yang sudah mengalami kenaikan.

Asisten Daerah II Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, Pemkab Bandung telah mengantisipasi kenaikan harga jelang Ramadan. Operasi pasar akan digelar di balai desa masing-masing.

”Kemudian juga nanti tanggal 30 Mei ini kita ada launching Toko Tani Indonesia. Di situ nanti ada penjualan beras premium dengan harga Rp 7.500, lokasinya di Arjasari,” kata kemarin (17/5).

Teknis lain, kata dia, pemkab Bandung juga bakal menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait, seperti PT Pertamina dan Bulog. Koordinasi dengan Pertamina, sebagai langkah untuk mengantisipasi kelangkaan gas. Sedangkan dengan Bulog, yakni untuk mencukupi pasokan beras di Kabupaten Bandung.

”Pada bulan Juni pun, kami akan rapat yang berkaitan dengan pengamanan ketersediaan pangan dan kesiapan menghadapi Ramadan dan Lebaran,” ucapnya.

Menurut Marlan, sejumlah komoditas di beberapa pasar di Kabupaten Bandung, sudah mengalami kenaikan harga, dengan persentase kenaikan rata-rata sampai 10 persen. Harga daging sapi saat ini naik menjadi Rp 120 ribu dari semula di kisaran Rp 110 ribu. ”Daging sapi sekarang sudah di kisaran Rp 120 ribu. Cabai juga naik. Barang-barang kebutuhan pokok sekarang sudah mulai naik. Makanya kita akan secepatnya operasi pasar murah untuk pengendalian harga,” katanya.

Sementara itu, Petugas Emorator Harga dari Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Darja mengungkapkan, barang-barang kebutuhan pokok di 10 pasar di Kabupaten Bandung, rata-rata memang sudah mengalami kenaikan.

Berdasarkan catatannya, harga daging ayam yang semula Rp 28 ribu per kilogram, rata-rata naik menjadi lebih dari Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan daging sapi, semula Rp 110 ribu naik menjadi di kisaran Rp 120 ribu. ”Kenaikan kebutuhan pokok ini rata-rata sampai 10 persen,” ungkapnya.

Selain pada dua komoditas itu, lanjut Darja, kenaikan harga yang paling menonjol yakni pada bawang merah, telur dan komoditas di bidang holtikulturan. Bawang merah, kata dia, semula masih Rp 30 ribu, kini menjadi lebih dari Rp 40 ribu per kilogram. Sedangkan telur, semula masih Rp 18 ribu kini rata-rata naik menjadi Rp 30 ribu. ”Rata-rata kenaikan dimulai sejak pekan ketiga April kemarin,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan