Aksi Demo Penjarakan Ahok Rusuh

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Aksi demonstrasi Bela Islam II di depan Istana Negara masih berlangsung sampai malam. Polisi terus berupaya memukul mundur para demonstran yang memancing keributan, Jumat (4/11) malam.

Setidaknya, dalam aksi ini ada dua aparat Brimob yang melakukan blokade, terluka di bagian kepala. Luka akibat lemparan batu dan pukulan kayu saat massa yang beringas merusak barisan aparat.

Selain itu, ada juga dua orang yang diciduk oleh aparat dan dibawa ke dalam blokade. Diduga, mereka pelaku provokasi massa.

Kericuhan ini sebenarnya tidak dimulai oleh aparat. Namun ada beberapa kelompok massa yang memulainya. Semula, kelompok itu sempat ditahan oleh Laskar FPI dan HMI. Tapi tidak tertahan.

Hingga saat ini, polisi terus melepas tembakan gas airmata ke arah massa yang tersudut di Jalan Medan Merdeka Barat. Sedangkan sebagian lagi bertahan dengan orasi di pojok pintu Monas.

Jelang pukul 21:00, situasi demo semakin tidak menentu. Massa demonstran terus beringas dengan menyerang aparat kepolisian di kawasan depan Istana Negara.

Kejadian tersebut berawal saat aparat kepolisian diserang oleh massa dengan menggunakan petasan. Sontak saja aparat kepolisian marah.

Saat itulah, aparat kepolisian balik menyerang dengan menembakan gas air mata ke arah massa pengunjuk rasa.

Sementara kendaraan water canon juga menyiramkan ke arah demonstran. Para pendemo tampak berlarian menghindari pedihnya gas air mata itu. Namun masih ada saja para pengunjuk rasa yang memilih bertahan.

Para awak media pun memilih kabur untuk menghindari siraman gas air mata. Sementara para pengunjuk rasa juga tampak saling berebutan memakai pasta gigi sebagai pelindung dari semburan gas air mata.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyayangkan Presiden Joko Widodo menghindar dari ratusan ribu massa yang menggelar aksi di depan Istana Negara.

Jokowi lebih memilih mengecek proyek infrastruktur dan mengutus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Koordianto Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto untuk menemui perwakilan dari peserta unjuk rasa.

Enggak sensitif,” sindir Fahri sepulangnya dari aksi tersebut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan