Abubakar Minta Tidak Terpancing Isu Sara

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Bupati Bandung Barat Abubakar meminta masyarakat Kabupaten Bandung Barat tetap rukun dan saling menghormati perbedaan yang ada di tengah masyarakat. Sebagai negara dengan berbagai macam budaya dan agama, diharapkan nilai toleransi antar anak bangsa harus dijaga untuk keutuhan NKRI.

Selain itu, kata Abubakar, masyarakat Kabupaten Bandung Barat diminta agar tidak mudah terprovokasi dan terpancing terkait dengan isu sara (suku, agama dan ras) yang saat ini sedang menjadi isu Nasional. Menurut Abubakar, isu sara tersebut berupaya menggiring masyarakat untuk diadu domba yang dapat membahayakan dan menghancurkan NKRI.

”Kami meminta masyarakat tetap tenang, rukun dan menjaga toleransi di tengah masyarakat dari berbagai perbedaan yang ada. Jangan mudah terpancing dengan isu sara yang berkembang. Kita harus menjaga keutuhan NKRI kita agar ke depan bangsa Indonsia tetap solid menghadapi persoalan bangsa,” kata Abubakar kepada wartawan di Ngamprah kemarin (16/11).

Abubakar juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar bisa meneguhkan kembali semangat membangun bangsa dan negara untuk menjaga kedaulatan negara serta mengawal Bhineka Tunggal Ika demi tegaknya NKRI yang kokoh. ”Mari kita jaga nama baik bangsa Indonesia dan junjung tinggi Bhineka Tunggal Ika, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, santun, tolong menolong, hormat menghormati dan bertoleransi,” tuturnya.

Abubakar juga mengajak kepada segenap stakeholder, komponen masyarakat, para tokoh pemuda, tokoh agama dan alim ulama agar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, menjaga keharmonisan dan kebersamaan dengan menciptakan rasa aman, nyaman dan kondusifitas demi terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Kabupaten Bandung Barat.

Sementara itu, Kapolres Cimahi, AKBP Ade Ary Syam Indrady berharap, kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dan percaya oleh media sosial yang memuat berita yang tidak benar, seperti yang mengandung unsur untuk mengadu domba antara masyarakat maupun umat beragama. Karena hal itu dapat mengakibatkan kegaduhan dan perpecahan di masyarakat. ”Lebih indah jika hidup di tengah masyarakat itu rukun, damai dan saling menghormati,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan