88,8 Persen Masyarakat Puas Kinerja Pemkot Bandung

bandungekspres.co.id – SINERGI Riset Nusantara (SRN) melakukan survey persepsi masyarakat di Kota Bandung dengan menggunakan metode tatap muka langsung dari tanggal 1 September sampai 15 September 2016. SRN menggunakan teknik Multistage Random Sampling atau penarikan responden berjenjang kepada 500 responden yang tersebar di 30 kecamatan, 151 kelurahan, 1.567 RW, dan 9.733 RT di kota Bandung. Dengan jumlah responden tersebut margin of error 4,38 persen dan tingkat kepercayaan (significant level) sebesar 95 persen.

ridwan-kamil
AMRI RACHMAN DZULFIKRI/BANDUNG EKSPRES
BERDISKUSI: Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berdiskusi dengan Kepala Didukcapil Kota Bandung terkait keluhan warga di Kantor Disdukcapil, Jalan Ambon, belum lama ini.

Survey ini bertujuan mengetahui persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintahan Kota Bandung, persepsi masyarakat tentang penanganan isu-isu di tengah masyarakat, dan memetakan isu-isu prioritas menurut masyarakat yang harus segera diatasi oleh pemerintahan Kota Bandung.

Hasil survey menunjukan bahwa persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintahan kota Bandung sebagian besar menilai positif. Hal ini ditandai dengan 88,8 persen responden menilai pemerintahan Kota Bandung sudah berkinerja baik dan 11,2 persen menilai berkinerja buruk. Ini artinya, sebanyak 88,8 persen warga puas terhadap kinerja pemerintah Kota Bandung.

Pemerintahan Kota Bandung juga memiliki persepsi positif dalam menangani isu-isu yang mengemuka di tengah masyarakat. Dari 25 isu yang menjadi indikator penilaian hanya 8 persen atau 2 isu. Yakni, masalah kemacetan dan transportasi massal yang dipersepsikan negatif, selebihnya 92 persen responden menilainya positif.

Persepsi masyarakat terkait pemerintahan Kota Bandung menangani isu-isu itu sejalan dengan lima isu prioritas yang dikehendaki masyarakat untuk segera mendapat perhatian dari pemerintahan Kota Bandung. Prosentase penilaian terhadap lima isu prioritas itu adalah 29,6 persen kemacetan, 18 persen pengelolaan sampah, 12,4 persen lapangan pekerjaan, 5,2 persen biaya berobat di Puskesmas, 4,4 persen pelayanan publik, dan 9,8 lain-lain.

Menggenapi hasil survey SRN, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Asep Cucu Hidayat mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan SRN. Di mana survey tersebut langsung bertatap muka dengan masyarkat. Sehingga akan langsung mengetahui dengan permasalahan yang sedang terjadi di lapangan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan