30 Tahun Sekujur Tubuh Penuh Kutil, Belum Punya Jaminan Kesehatan

bandungekspres.co.id, MARGAASIH – Yani, perempuan berusia 40 tahun, warga Kampung Sumursari, RW 02, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung sejak 30 tahun lalu tubuhnya dipenuhi kutil. Bukan hanya itu, badannya pun tak tumbuh dengan normal.

Keluarganya pun tidak mampu mengobatinya, karena untuk pengobatan Yani memerlukan biaya besar. Sementara dirinya tidak memiliki Kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) atau Jaminan Kesehatan Nasional.

Yani mengakui, pertamakali kutil di tubuhnya tumbuh sejak usia 10 tahun. Orang tuanya kala itu tak mampu membawanya berobat, lantaran berada di bawah garis kemiskinan. Inilah yang membuatnya kesulitan berobat.

”Sejak usia 10 tahun sudah muncul benjolan, pertama ada tiga benjolan. Awalnya dikira tanda, namun sekarang malah tambah besar dan saya biarkan, tetapi semakin bertambah usia benjolannya semakin banyak. Dan rasanya penyakit ini semakin gatal,” kata Yani saat dijumpai di kediamannya kemarin (15/6).

Yani pun mengungkapkan, dari dulu sampai sekarang belum pernah berobat sekalipun. Namun, saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dan pemerintah setempat mau membantu pengobatannya. ”Alhamdulillah, mulai besok saya sudah bisa berobat setiap bulannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cigondewah Hilir Syae’ul Huda mengatakan, pihaknya akan mengurusi surat kelengkapan Yani. Selain itu, pihak desa akan segera membuatkan kepesertaan BPJS agar bisa mendapatkan pengobatan gratis. Dia pun mengakui baru mengetahui hal tersebut baru-baru ini.

”Awal mula kita mengetahui dari warga ada penyakit seperti itu. Kami tahun pada saat taraweh keliling, dan kita juga suka mengadakan pembagian santunan anak yatim, ternyata di sana ada warganya terkena penyakit. Barulah pada saat itu kita mengetahuinya dan kita pun langsung koordinasi dengan pihak dokter terkait. Sehingga UPTD Kesehatan di wilayahnya langsung merespon koordinasi dengan dinas terkait. Saat ini, kita sedang memproses untuk melengkapinya,” paparnya.

Lanjut Syae’ul, Yani merupakan warga yang tidak mampu dan terdaftar di desanya. Serta Yani pun belum mendapatkan kartu BPJS. Setiap bulannya pun dia mendapatkan beras miskin atau dana-dana yang lainnya.

Upaya yang akan dilakukannya, tutur Syae’ul, secepat mungkin akan mengupayakan dan menangani tindakan dimedis. Pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Bandung. ”Alhamdulillah, responnya sangat bagus dan pihak Dinkes juga akan datang kepada Yani langsung,” paparnya. (yul/fik)

Tinggalkan Balasan