2 Ribu Massa Bakal Ikrar Jabar Tolak Kekerasan Anak

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Semangat gerakan Jabar Tolak Kekerasan Anak kian tampak. Rencananya di hari kedua masuk sekolah, pada 19 Juli 2016, dua ribu insan pendidikan Jawa Barat (Jabar) akan mengikrarkan gerakan itu di Gedung Sate.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dr Asep Hilman MPd, gerakan Jabar Tolak Kekerasan Anak sebagai apresiasi dari pihaknya di hari awal masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang menjadi tanggung jawab guru. Dengan begitu, diharapkan bisa memberi warna pada MPLS tahun ini. Dikaitkan dengan kepedulian terhadap persoalan masyarakat berupa perilaku kekerasan terhadap anak.

’’MPLS Jabar, tolak kekerasan terhadap anak,’’ kata dia saat memimpin rapat Tim Disdik Jabar Tolak Kekerasan Anak di kantornya, Jalan Dr Radjiman, kemarin (13/7).

Asep menyebut, dua ribu insan pendidikan Jabar berasal dari sejumlah komponen akan berikrar. Mereka di antaranya berasal dari siswa SMA/SMK, guru, SMA/SMK, kepala sekolah, komite sekolah, pengawas, Forum OSIS Jawa Barat (FOJB), LSM Peduli anak, komunitas sekolah, dan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jabar. Kemudian, di tanggal 19 Juli juga nanti ada surat edaran untuk ikrar Jabar Tolak Kekerasan Anak. Ikrar itu dibacakan oleh para siswa di seluruh sekolah di Jabar.

’’Kita ingin pencanangan gerakan ini masif bersama Pa Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Bu Netty Heryawan sebagai Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jabar,’’ ungkap dia.

Sementara itu, Ketua Tim Teknis Disdik Jabar Tolak Kekerasan Anak Dr Dadang Rahman MPd menyampaikan, terdapat dua skema acara pada peluncuran gerakan Jabar Tolak Kekerasan Anak. Indoor dan outdoor di Gedung Sate. Outdoor berupa apel akbar atau upacara besar yang diikuti dua ribu orang. Lalu penyerahan secara simbolis buku saku.

Sedangkan yang indoor, diisi penyerahan apresiasi sekolah yang responsif terhadap tolak kekerasan anak. Setelah itu, telekonfren Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Ketua P2TP2A Jabar Netty Heryawan bersama sejumlah sekolah.

Semua pelaksana acara dilakukan pelajar. Baik MC, doa, maupun pembaca ikrar. Mereka yang menyuguhkan aksi terbaiknya. ’’Pesan moralnya adalah pelajar bersama guru yang bahu-membahu menolak kekerasan anak,’’ terang dia yang juga Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) Disdik Jabar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan