181 CJH Sumedang Gagal Berangkat

bandungekspres.co.id, SUMEDANG – Sebanyak 181 calon jamaah haji (CJH) asal Sumedang gagal bertolak ke tanah suci pada kloter pertama, kmarin (11/8). Informasi yang dihimpun, keterlambatan itu karena visa belum bisa dikeluarkan kedutaan besar Arab Saudi.

Kepala Humas Kemenag Sumedang H. Hasan Bisri mengatakan keterlambatan turunnya visa calon haji dari Kedutaan Besar Saudi Arabia, terjadi di semua kabupaten/kota se-Indonesia.

”Ke-181 calhaj tersebut akan diberangkatkan pada kloter ke dua pada 2 September mendatang bersama embarkasi Bekasi,” papar Hasan, kemarin (11/8) .

Dia mengatakan, calon haji asal Sumedang tercatat sebanyak 595 jamaah. Yang sudah menerima visa tercatat baru 414 orang. ”Sementara, yang belum memiliki visa sebanyak181 orang,” katanya.

Hasan memerinci, sebanyak 354 calon haji sudah siap berangkat. Sementara yang jadwalnya diundur terjadi pada 242 orang.

Hasan berharap, para calon haji khususnya warga Kabupaten Sumedang tetap bersabar. Sebab, kesalahan tersebut lebih mengacu pada teknis di pihak Kerajaan Arab Saudi.

”Perlu diketahui, visa itu menjadi hak dari Kedubes Saudi Arabia. Tapi, yang belum menerima visa, tetap akan berangkat pada kloter berikutnya dari embarkasi Bekasi,” tegasnya.

Menurutnya, jadwal keberangkatan calon haji untuk Kabupaten Sumedang pada 10 Agustus 2016  dan 2 September 2016.

Untuk diketahui, problem pemberangkatan calon jamaah haji (CJH) tidak hanya terjadi di tanah air. Saat CJH tiba di Tanah Suci, masalah yang sebenarnya bisa diatasi di embarkasi masih saja lolos. Misalnya, yang terjadi pada hari pertama kedatangan CJH Indonesia di Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.

Panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) menemukan dua masalah tak terduga. Yang pertama dialami CJH bernama Juanda Sulaiman Ahmad. CJH kloter 1 embarkasi Batam itu kedapatan membawa koper berisi 20 kilogram obat-obatan. ”Obat-obatan tersebut pemberian pemda setempat untuk seluruh jamaah dari Kabupaten Natuna,” ujar Kepala Daker Airport Nurul Badruttamam kemarin.

Koper itu sempat tertahan agak lama sampai akhirnya tim kesehatan meluncur ke bandara untuk memberikan penjelasan. ”Persoalan tersebut bisa terselesaikan. Petugas di bandara mengizinkan obat-obatan itu dibawa jamaah,” ujarnya.

Persoalan kedua adalah hilangnya lembar visa milik CJH asal embarkasi Surabaya bernama Sahwati Sumardin Sagiman. Perempuan asal Sumenep itu bingung saat petugas imigrasi bandara menginformasikan bahwa paspornya tidak dilengkapi visa.

Tinggalkan Balasan