Wakil Bupati Sidak Pasar Barukai

CISARUA – Wakil Bupati Bandung Barat, Yayat T Soemitra didampingi sejumlah kepala SKPD melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Barukai Cisarua Kabupaten Bandung Barat kemarin (18/6). Wabup yang datang sekitar pukul 10.30 WIB langsung mendatangi para pedagang untuk menanyakan langsung harga-harga sembako di hari pertama puasa.

Wabub Sidak Pasar Barukai
NITA NURDIANI PUTRI/BANDUNG EKSPRES

SIDAK: Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra saat melakukan sidak ke Pasar Barukai Cisarua untuk mengetahui harga sembako di hari puasa pertama kemarin (18/6).

Menurut Yayat, dari hasil pantauan dan pengakuan pedagang rata-rata harga mulai dari sayuran, daging ayam, telur, bawang dan gula pasir mengalami kenaikan berkisar 10 persen. ”Alasan kita melakukan sidak di hari pertama puasa untuk mengetahui perbedaan harga antara sebelum puasa dan setelah memasuki puasa. Kenaikan saat ini dinilai masih wajar,” kata Yayat kepada wartawan usai melakukan sidak.
Dikatakan Yayat, sudah menjadi kebiasaan kenaikan akan terjadi menjelang lebaran nanti. Namun, harga akan kembali turun setelah melewati lebaran. ”Artinya ini sudah menjadi tradisi setiap tahun bahwa harga naik terjadi menjelang lebaran dan setelah itu akan turun lagi,” katanya.
Disinggung soal stok kebutuhan barang bagi masyarakat, Yayat memastikan, stok barang tetap aman sepanjang Ramadan hingga lebaran. ”Stok barang aman dan mencukupi. Kami pastikan tidak akan terjadi kelangkaan. Karena kami juga jauh-jauh hari sudah menyiapkan untuk kebutuhan di bulan ramadhan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM KBB, Weti Lembanawati menyatakan, masyarakat jangan khawatir dengan stok barang. Pasalnya, pemerintah sudah mempersiapkan jauh-jauh hari stok barang untuk kebutuhan sepanjang Ramadan. ”Masyarakat jangan khawatir lantaran kami sudah memiliki stok barang,” katanya.
Terkait soal harga, lanjut dia, yang perlu diperhatikan yakni soal kenaikan gula pasir, minyak goreng, daging ayam dan bawang. Namun, karena kenaikan angkanya masih di bawah 10 persen, maka pihaknya tidak akan melakukan operasi pasar. ”Berdasarkan hasil rapat di provinsi, kalau kenaikan harga di atas 10 persen, maka kita akan melakukan operasi pasar,” terangnya.

Tinggalkan Balasan