Unjani Kukuhkan 3.507 Mahasiswa Baru TA. 2015/2016

BANDUNG – Rektor Unjani Prof Dr Bambang Sutjiatmo selaku Ketua Senat Universitas Jenderal Achmad Yani mengukuhkan secara resmi Mahasiswa Baru Unjani Tahun Akademik 2015/2016 dalam acara Sidang Senat Terbuka yang digelar di Gedung Sasana Krida kampus Unjani Cimahi Selasa (01/9).

Unjani
SEMATKAN: Rektor Unjani Prof Dr Bambang Sutjiatmo memakaikan jas almamater kepada mahasiswa baru Tahun Ajaran 2015/2016.

Pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2015/2016 ini, Unjani menerima dan telah beregistrasi sebanyak 3.507 orang mahasiswa baru yang terdiri dari 3.147 orang program sarjana, 139 orang program Diploma III, 17 orang program magister dan 204 orang profesi apoteker. Mahasiswa baru yang diterima tersebut berasal dari total pendaftar sebanyak 9.120 orang. Karena Prodi Profesi Apoteker menerima mahasiswa baru tiap semester, maka sekitar pertengahan bulan September 2015 ini Unjani akan menerima sekitar 200 orang mahasiswa. Demikian disampaikan Ketua PMB TA. 2015/2016, dr Iis Inayati Rachmat MKes, saat menyampaikan pidato laporannya.

Adapun pidato rektor dalam kesempatan tersebut antara lain mengajak mahasiswa baru untuk bertransformasi dalam sikap, prilaku dan pola pikir, dalam memasuki dunia perguruan tinggi, yang berarti memasuki dunia pembelajaran orang dewasa. Yaitu orang yang sudah mempunyai konsep diri, kepribadian yang tidak bergantung kepada orang lain, sudah mempunyai kesiapan belajar yang diprioritaskan pada tugas-tugas perkembangan dan peran sosialnya. Sehingga mahasiswa sudah mempunyai prospektif waktu untuk segera menerapkan apa yang telah dipelajari.

”Perguruan tinggi memiliki orientasi belajar yang berpusat pada keingin-tahuan tentang alam semesta dan dunia dengan segala isinya, termasuk manusia dan lingkungannya,” papar Bambang. Selanjutnya, kata Bambang berdasarkan pemahaman akan sifat dasar dunia, alam, manusia dan lingkungannya, dipelajari alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi. Itu semua tertuang dalam Tridharma Perguruan Tinggi.

”Karena itu, belajar di universitas menuntut niat keingintahuan yang besar dan kemandirian belajar yang tinggi. Dosen akan mengajak semua untuk berpikir terbuka. Niat keingintahuan itu harus disertai kegembiraan. Dengan niat dan gembira belajar, hasil belajar akan mudah tertanam dalam diri kita,” terang Bambang lebih lanjut. Tidak ada bahan yang sulit dipahami. Kita harus sampai pada tahap ”terpesona belajar” yang mengantarkan kita pada pemahaman akan keindahan bahan ajar tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan