Ungkap Inovasi Transportasi

[tie_list type=”minus”]PT KAI Jadi Narasumber BUMN Marketeers Club Bandung ke-21 [/tie_list]

PT KERETA Api Indonesia (KAI) terus mengalami perubahan (transformasi) menjadi lebih baik dari masa ke masa. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang transportasi ini sukses meningkatkan revenue dari yang dulu sering rugi menjadi perusahaan yang meraup keuntungan besar.

Suparno Wakil Kepala Deputi PT KAI Daop 2 Bandung
Suparno
Wakil Kepala Deputi PT KAI Daop 2 Bandung

Berbagai perubahan yang dilakukan PT KAI belakangan memang semakin terlihat, terutama fokus dalam merevolusi customer experience. Hal ini diungkapkan Wakil Kepala Deputi PT KAI Daop 2 Suparno dalam forum BUMN Marketeers Club Bandung ke-21 di Pusdiklat PT KAI, Jalan Laswi, kemarin (4/6). Menurut dia, KAI bukan hanya merevolusi keretanya, tapi bagaimana pengalaman konsumen dari saat dia memesan tiket hingga tiba di tujuan.

KAI terus menambah alternative channel. Penjualan tiket tidak hanya dilakukan di loket tetapi di mitra bisnisnya. KAI meningkatkan layanan dengan meluncurkan call center layaknya layanan di industri lainnya. ”Saat ini, penjualan tiket lewat call center di pertengahan 2015 saja sudah meningkat dari tahun sebelumnya,” ujar Suparno dalam forum tersebut.

Menurut dia, perubahan pelayanan yang telah diterapkan oleh PT KAI yakni penggunaan e-gate, dan vending machine di stasiun. Area stasiun kereta api kini lebih nyaman kerana terbebas dari calo dan pedagang asongan.

Suparno mengatakan, tranformasi lainnya yang dilakukan PT KAI yakni membuat inovasi untuk para karyawannya. Salah satunya lewat penyelenggaraan IIA (Innovation Improvement Award) yang diikuti oleh seluruh Daop dan Divre.

”Ajang ini dilaksanakan setiap tahun guna memberikan pelayanan yang prima pada saat ini tidaklah mudah. Perlu perjuangan dan komitmen dari internal untuk mau berubah. Selain itu, agar mempertahanakan prestasi yang telah diraih agar lebih baik lagi,” kata dia.

Untuk diketahui, forum BUMN Marketers Club Bandung merupakan acara diskusi rutin yang digagas Markplus. Forum ini mendorong BUMN di Kota Bandung memiliki daya saing agar bisa memenangi persaingan dan memanfaatkan pasar bebas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan