Unas SD Lancar

[tie_list type=”minus”]Tanpa Kendala Walau Sempat Ada Insiden [/tie_list]
LEMBANG – Bupati Bandung Barat meninjau penyelengaaraan ujian nasional (Unas) tingkat SD di Komplek SD 1, 7 dan SD Impres Lembang, kemarin (18/5). Ujian yang diikuti 3.269 siswa didik di Lembang terpantau lancar. ”Saya mendapat tugas untuk melakukan pemantaun berjalannya UN SD ini, yang dimulai hari ini. Kebetulan yang menjadi sample komplek SDN 1, 7 dan SD Impres Lembang,” kata Abubakar usai memantau pelaksanaan Unas di Komplek SD Lembang kemarin.
Dia mengatakan, walaupun Lembang saat ini sedang ditimpa musibah kebakaran Pasar Panorama beberapa waktu yang lalu, yang kebetulah khususnya Komplek SDN Lembang tepat berada didepan Pasar Panorama, namun tidak mengurangi keikutsertaan anak siswa untuk mengikuti Unas SD tersebut. Hal itu terlihat dari kehadiran siswa yang mencapai 100 persen mengikuti UN SD hari pertama. ”Dari laporan yang didapat mengenai Unas. SD tingkat kabupaten ini, mulai dari pendistribusian soal Unas, dan persiapan peserta sudah berjalan dengan baik,” ucapnya.
Namun dia tetap mengingatkan kepada seluruh jajaraanya untuk meningkatkan angka partisipasi murni sekolah (APS), khusus untuk pembelajaran di SD ini. Dia ingin menargetkan pendidikan 12 tahun. Adapun output jangka panjangnya dari ujian ini, pihaknya ingin setiap anak SD bisa melanjutkan ke SMP dan begitupun anak SMP bisa melanjutkan ke SMA.
”Harapan kita tetap mengingatkan kepada seluruh jajaran terkait, bahwa PR kita itu untuk meningkatkan angka partisipasi murni, sesuai dengan target kita yaitu ingin menghadirkan pendidikan 12 tahun,” ujar Abubakar.
Dia menyebut, walau pada akhirnya kendala Pemkab akan mengalami kekurangan sarana pendukung seperti ruang kelas, tapi hal itu merupakan persoalan kedua. Lebih lanjut Abubakar mengatakan, bahwa khusus pembelajaran di SD, tidak hanya penguatan kemampuan intelektual semata yang ditanamkan. Akan tetapi motivasi dan attitude yang dapat merubah mindset atau pola pikir anak sekolah merupakan hal yang harus diperhatikan juga.
Untuk itu, pihaknya memberikan PR kepada UPTD dan Disdikpora KBB, khusus untuk sekolah-sekolah yang berada di kawasan komplek harus adanya sebuah kawasan sekolah yang mana bisa memberikan pembelajaran dan pengalaman bagi siswa. ”Seperti di sini kan ada tiga sekolah, jadi harus ada penataan kawasan bersama. Khusus sekolah kawasan komplek harus ada kawasan,” tandasnya. (drx/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan