Tol Soroja Bisa Genjot PAD

SOREANG – Keberadaan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) yang kini tengah dalam proses pembangunan oleh pihak investor, dinilai bisa memberikan dampak positif dalam menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Bandung di bidang pariwisata.
Menurut Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung Akhmad Djohara, adanya ruas jalan bebas hambatan yang membentang dari Kota Bandung menuju Kabupaten Bandung ini diprediksi akan tingkatkan pendapatan lebih dari 80 persen. Sebab, tahun depan, Soreang bakal menjadi tuan rumah gelaran Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 seiring dipakainya Stadion Si Jalak Harupat.
’’Potensi kedatangan pengunjung pun sudah pasti akan besar, jadi perlu dimaksimalkan. Apalagi tempat wisata Bandung selatan ini cukup banyak, tentunya harus lebih dikenalkan, karena yang akan datang nanti kan warga dari berbagai daerah,” ujar Akhmad, kemarin (15/9).
Dirinya menambahkan, pihaknya kini tengah melakukan pemetaan, salah satunya terkait pengoptimalan promosi sejumlah destinasi wisata yang berada di Kabupaten Bandung. Nantinya, para pengunjung bukan hanya sekadar hadir menyaksikan ajang olahraga tiga tahunan, tapi bisa mendatangi objek wisata.
’’Kami berharap agar akses menuju kawasan wisata seperti Ciwidey yang secara status kewenangan Pemprov dapat diperlebar untuk mengaomodir limpahan pengunjung,” tuturnya.
Tak hanya itu, Dispopar juga akan melakukan penataan disepanjang jalan termasuk kawasan Soreang selaras dengan adanya rencana pembangunan Kampung Sunda di area Gedong Sabilulungan Soreang, guna menambah objek wisata di wilayahnya. Tahun ini, target PAD sektor pariwisata sebesar Rp 15 miliar.
’’Tahun depan kami prediksi pendapatan akan naik lebih dari 80 persen setelah hadirnya Tol Soroja, dari 35 destinasi wisata yang ada karena lebih mudah diakses pengunjung,” kata Adjo-sapaan akrabnya.
Disinggung realisasi hingga September ini, Adjo mengaku belum mendapatkan data resmi. Pasalnya, PAD dari sektor pariwisata bukan hanya dari kunjungan objek wisata saja, melainkan berasal dari hotel dan restoran. Meski begitu, sesuai dengan pengalaman pada tahun lalu, target yang telah ditetapkan Dispopar selalu tercapai 100 persen bahkan terlampaui. (gmn/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan