Tak Ragu Beradu Nyali demi Tidak Terlambat

Perjuangan Para pelajar di Desa Ibun untuk Bisa Sekolah

Upaya para pelajar untuk mengenyam pendidikan membutuhkan banyak pengorbanan besar. Sebab, selain dituntut cerdas secara pendidikan, mereka juga harus berkutat dengan fisik dan nyali yang besar untuk sampai ke sekolah.

IGUN RUCHIYAT, Ibun, Kabupaten Bandung

pelajar Desa Ibun
IGUN RUCHIYAT/BANDUNG EKSPRES

MEMBAHAYAKAN: Sejumlah siswa dari Desa Ibun turun dari angkutan bak terbuka yang dilengkapi terpal baru-baru ini.

Tidak kurang dari dua ratusan siswa SMP tercatat berasal dari Kecamatan Ibu kabupaten Bandung. Mereka rata-rata harus melakukan perjalanan cukup jauh untuk belajar di sekolah mereka, yaitu di SMP Negeri 1 Ibun.

Tiap hari, ratusan anak tersebut harus menempuh jarak kurang lebih delapan kilometer. Itu adalah sekolah satu-satunya dan berlokasi di ibu kota Kecamatan Ibun. Mirisnya, jarang sekali angkutan umum untuk bisa mengantarkan mereka untuk sampai di sekolah.

Alternatifnya, para siswa pun mau tak mau harus menumpang mobil bak terbuka yang biasanya hanya ditutupi terpal. Utamanya, kendaraan tersebut digunakan warga yang untuk mengangkut sayuran dari perkebunan ke pasar. Atau sebaliknya, membawa banyak kebutuhan pokok yang dibeli ibu-ibu dari pasar.

”Kami memang menyekolahkan anak ke SMP Negeri 1 Ibun karena memang sekolah ini yang paling dekat dengan rumah kami,” kata Rohidin, 45, salah satu orang tua siswa di aula Kecamatan Ibun, baru-baru ini.

Rohidin mengaku, kerap deg-degan ketika harus melepas anak berangkat ke sekolah. Sebab, mereka harus berebutan tempat duduk dengan siswa lain yang juga mengalami kondisi yang sama. Belum lagi dengan ”penumpang utama” yaitu petani berikut hasil panen.

”Kami tahu itu membahayakan. Tapi tidak ada pilihan lain. Tapi, kami yakin mereka akan selalu selamat, seiring harapan menimba ilmu untuk masa depan anak anak kami,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Maman, 54, orang tua siswa yang beralamat di Tanjakan Monteng Desa Ibun. Dia mengatakan sekali pergi menyekolahkan anaknya itu diberikan bekal Rp 20 ribu. Uang itu untuk ongkos naik kendaraan umum Rp 15 ribu pulang pergi. Sedangkan Rp 5 ribu untuk uang jajan.

Tinggalkan Balasan