Astaga, Sudah 36.000 Buruh Di-PHK

[tie_list type=”minus”]Disnaker Tidak Bisa Berbuat Banyak[/tie_list]

BANJARAN – Terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Amerikat berdampak buruk bagi sektor industri lokal. Bahkan, di Kabupaten Bandung sudah 3.000 orang yang diberhentikan dari pekerjaan.

Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Nasional Pusat (KSPN) Ristadi mengatakan, menurut data yang diperolehnya, secara nasional saat ini ada sekitar 36.000 pekerja yang di PHK ataupun dirumahkan. Sementara itu, di tingkat Jawa Barat ada sekitar 22.000-24.000 pekerja. ”Di Kabupaten Bandung ada sekitar tiga ribu orang yang di-PHK. Itu baru jumlah pekerja yang termasuk anggota kami. Di luar itu belum terdata,” ungkap Ristadi kemarin (30/9).

Dijelaskan Ristadi, dari sebagian besar anggota KSPN yang di-PHK itu terjadi di wilayah Kecamatan Majalaya dan kebanyakan adalah para pekerja di perusahaan konfeksi. Pemberlakuan PHK itu terpaksa dilakukan perusahaan akibat semakin buruknya perekonomian nasional yang dihadapi saat ini.

Namun demikian, pihaknya selama ini terus melakukan advokasi kepada semua anggotanya yang kena PHK tersebut. Seehingga saat ini mereka telah memperoleh kompensasi sesuai dengan ketentuan yang berelaku.

”Pembayaran kompensasi PHK itu kewajiban perusahaan kepada karyawannya yang di-PHK. Alhamdulillah, selama ini anggota kami yang terkena PHK memperoleh kompensasi yang sesuai dengan ketentuan,” ungkap dia.

Ristendi menjelaskan, selain melakukan advokasi pihaknya juga memberikan pelatihan kewirausahaan agar mereka dapat membuka usaha sendiri. Tujuannya, membuka peluang lapangan kerja bagi pengangguran yang lainnya.

”Jadi meski sudah tidak bekerja sebagai karyawan pabrik, namun mereka masih mempunyai penghasilan dari wirausaha,” urainya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung Rukmana mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan pertemuan dengan seluruh pengurus Tripartit dan terus mengupayakan agar tidak ada lagi perusahaan yang memberhentikan pekerjanya.

”Kami terus berkomunikasi dan berupaya agar tidak ada lagi pemutusan kerja salah satunya dengan meminta agar para pengusaha memberlakukan cost cutting agar produksi terus berjalan tanpa harus mengurangi karyawannya,” ungkapnya saat dihubungi via selularnya,kemarin.

Rukmana mengatakan, akan terus melakukan pendataan pekerja yang di-PHK ataupun dirumahkan. Namun saat ini, dia mengaku belum mengetahui jumlah pastinya. (mg15/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan