SMKN 4 Belum Siap Unas berbasis komputer

Perangkat untuk Unas Belum Memadai

Training Axioo - SMK - bandung ekspres
BELAJAR LANGSUNG: Tutor dari Axioo membimbing siswa SMK menjalani praktik komputer. Di Kota Bandung, beberapa SMK mengaku tidak siap menjalankan Ujian Nasional (Unas) berbasis komputer. Salah satunya SMKN 4 Kota Bandung.

BANDUNG – Ujian Nasional (Unas) berbasis komputer akan dilaksanakan di 500 sekolah yang siap secara fasilitas. Mayoritas adalah SMK. Namun, beberapa SMK di Kota Bandung belum siap menjalankan program ini. Salah satunya SMKN 4 Kota Bandung.

Kesiapan penunjang komputer di SMK yang berlokasi di Jalan Kliningan ini belum lengkap. Namun di sisi lain, banyak pula SMA yang sudah siap dibanding SMK.

Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 4 Kota Bandung Agus Muslihin, pernyataan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan yang menyebut SMK lebih siap menjalankan Unas berbasis komputer, tidak sepenuhnya benar. Sebab, kenyataannya tidak semua SMK siap. Buktinya, SMKN 4 dan sekolah lain ada juga yang belum siap karena berbagai factor.

Dia mnuturkan, bangunan SMKN 4 sedang direnovasi. Supaya siswa lebih nyaman belajar. Pasalnya, setiap tahun jumlah pendaftar siswa baru meningkat. Oleh karena itu, pihaknya menambah fasilitas seperti ruang kelas dan komputer supaya siap menjalankan program pemerintah.

Di SMKN 4, peserta unas mencapai 388 siswa. Namun, menurut Agus, mereka belum siap untuk melaksanakan Unas berbasis komputer. Sebab, fasilitas komputer belum memadai. Padahal, untuk menyelenggarakan Unas berbasis komputer, setidaknya sekolah harus memiliki sepertiga jumlah komputer dari jumlah siswa. Atau sekitar 180 unit komputer.

Meski begitu, pihaknya tetap menjalankan program-program menjelang Unas. Seperti, try out, pemantapan, dan pembahasan soal-soal Unas tahun-tahun lalu. ’’Ini supaya para siswa berhasil Saat Unas digelar 13 April nanti,’’ ucapnya kepada Bandung Ekspres kemarin (6/3).

Dalam melaksanakan Unas berbasis komputer, kata Agus, tergantung pada karakter sekolah. Karena kondisi di setiap sekolah berbeda-beda. Tapi yang terpenting, ujarnya, ketika kementerian memberlakukan ujian berbasis komputer, semua sekolah harus siap. Oleh karena itu, Agus berharap pemerintah bersedia membantu menambah fasilitas untuk sekolah. ’’Supaya program Unas berbasis komputer ini bisa dilaksanakan secara serempak,’’ ujarnya. (mg1/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan