Rongga Ultimatum Bupati

[tie_list type=”minus”]Ancam Blokir Jalan dan Turunkan Baliho[/tie_list]

GUNUNGHALU – Buntut dari kekecewaan karena aspirasinya tidak didengar, warga Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengancam akan menurunkan baliho bergambar Bupati dan Wakil Bupati serta baliho Pimpinan Dewan yang bertengger di halaman kantor kecamatan. Aksi itu akan direalisasikan hari ini.

demo-warga-kbb
istimewa
PRUSTASI: Sejumlah warga saat melakukan aksi pemblokiran akses jalan ke proyek upper Cisokan kemarin.

Ketua Forum Masyarakat Rongga Bersatu, Asep Saprudin, 38, kepada Bandung Ekspres mengatakan, akan menurunkan warga lebih banyak lagi. Aksi tersebut dilakukan sebagai puncak kekesalan warga karena permintaan mereka tidak digubris oleh Pemkab Bandung Barat dan PT PLN Persero sebagai pemilik proyek Upper Cisokan. ”Kami sudah menyampaikan empat kali keluhan kami, tapi sampai sekarang tidak ditanggapi,” ucapnya.

Asep menyampaikan keberatannya terkait lahan pengganti warga milik PT Perhutani yang dipindahkan ke Kecamatan Cilakongwetan dan Cipendeuy. ”Kenapa pengganti lahan tersebut tidak di wilayah Rongga saja? Toh, yangg terkena dampak pembangunan tersebut adalah warga Rongga,” ucapnya kesal.

Dia menjelaskan, selama ini tidak ada sosialisasi untuk lahan pengganti. Dia juga menuntut komitmen dari PT PLN yang berjanji akan membangun infrastruktur di daerah Rongga dan Gununghalu. Infrastruktur yang dijanjikan berupa pembangunan masjid dan Islamic Centre. ”Tuntutan kami tidak digubrik sementara proyek terus berjalan,” ucapnya.

Diungkapkan Asep, sebelumnya warga memberikan ultimatum agar mendapat tanggapan dari PT PLN dan Pemkab Bandung Barat dalam waktu seminggu. ”Sampai hari ini belum juga ada jawaban. Ya, akhirnya kita turun ke jalan dan meminta proyek ini dihentikan sampai tuntutan kita dipenuhi,” tegasnya.

Dia mengatakan, ada 100 orang warga yang tergabung dalam forum masyarakat bersatu. Mereka juga pada pukul 14.00 telah memblokir jalan perbatasan Cipongkor KM 9.00 hingga Kecamatan Rongga KM 1.400. Blokir jalan tersebut merupakan akses jalan menuju proyek Upper Cisokan.

Menurut Bagus, 20, salah satu warga Cipongkor, ada banyak mobil proyek yang tidak bisa bekerja atas aksi tersebut. ”Warga sendiri sudah kesal karena tuntutannya selama ini tidak digubris,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan