Retakan Dapat Timbulkan Longsor

SUMUR BANDUNG – Kepala Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan, sejak 1 September hingga 20 September 2015 tercatat 22 peristiwa kebakaran di Kota Bandung.

’’Kalau ditotal, selama bulan Januari sampai September ini sudah tercatat 127 kasus kebakaran di Kota Bandung,” ujar Ferdi melalui sambungan telepon, kemarin (20/9).

Ferdi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dengan bencana kebakaran. Pasalnya, potensi kebakaran di Kota Bandung masih dalam status siaga 1.

Selain itu, mayarakat juga diminta untuk waspada ketika memasuki musim penghujan. Pasalnya selama musim kemarau terjadi keretakan tanah. Dengan kondisi seperti itu, retakan tanah menjadi salah satu potensi bencana longsor saat memasuki musim penghujan. ’’Jika air masuk ke retakan tanah tersebut dapat menimbulkan penetrasi dan potensi longsornya tinggi,’’ jelas dia.

Disinggung besar potensi longsor, Ferdy menukas, tidak dapat diukur secara kuantitatif. Namun yang patut diwaspadai adalah keretakan tanah yang ada di tebing atau bantaran di pemukiman warga.

’’Retakan-retakan tanah tersebut banyak tersebar di beberapa kawasan. Masyarakat harus waspada, apalagi rumahnya ada di bawah tebing,” terang dia.

Kemarau panjang yang melanda wilayah Kota Bandung, cukup berdampak pada ketersediaan air bersih bagi masyarakat. Di beberapa lokasi, masyarakat sudah mulai mengeluhkan minimnya pasokan air bersih sekalipun mereka menjadi pelanggan PDAM Tirtawening Kota Bandung.

Menyikapi kondisi tersebut, DPPK Kota Bandung pun ikut terpanggil untuk membantu. DPPK siap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih.

Warga yang memang memerlukan air kini bisa menghubungi petugas DPPK di sambungan telepon 022-7207113 atau langsung di 022-113. DPPK akan membantu PDAM mencapai lokasi untuk mensuplai air bersih bagi warga. (fie/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan