Rencanakan Bangun Terminal Padalarang

 NGAMPRAH – Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat berencana akan membangun terminal terpadu di wilayah Padalarang yang lokasinya tidak jauh dari stasiun Padalarang. Pembangunan terminal ini untuk memberikan ruang kepada para angkutan umum agar tidak ngetem di sembarang tempat. Kebanyakan, angkutan umum ngetem di wilayah underpass Padalarang. Akibatnya, sejumlah kendaraan baik motor dan mobil dari arah Padalarang menuju Kantor Pemda Bandung Barat dan juga Lembang mengalami kemacetan.

HENDRIK KAPARYADI/BANDUNG BARAT EKSPRES NGETEM: Jalur underpass Padalarang biasanya digunakan ngetem sejumlah angkutan umum. Saat ini, Dishub KBB pastikan underpass harus terbebas dari angkutan umum, kemarin.
HENDRIK KAPARYADI/BANDUNG BARAT EKSPRESNGETEM: Jalur underpass Padalarang biasanya digunakan ngetem sejumlah angkutan umum. Saat ini, Dishub KBB pastikan underpass harus terbebas dari angkutan umum, kemarin.

Kasie Manajemen Rekayasa Lalulintas Dishub KBB, A. Fauzan menyatakan, pembangunan terminal terpadu memang idealnya harus dibangun di wilayah Padalarang. Pasalnya, Padalarang diprediksi akan menjadi ’Pusat Perniagaan Padalarang’ yang memiliki pusat perdagangan, dan transportasi. ”Kan di Padalarang saat ini sudah ada stasiun, lalu juga Pasar Gedong Lima. Maka, untuk melengkapi semua itu, bakal ada juga terminal terpadu yang lokasi tidak jauh dari stasiun Padalarang tepatnya di Blok Koneung Desa Kertajaya Kecamatan Padalarang,” katanya kepada wartawan, di Ngamprah kemarin.

Lokasi yang akan dijadikan terminal terpadu tersebut, saat ini masih diisi oleh para pedagang eks Pasar Curug Agung. Tentunya, setelah para pedagang pindah ke Pasar Gedong Lima Padalarang, maka setelah dilakukan pembebasan lahan terminal terpadu Padalarang juga dapat dibangun. ”Idealnya untuk terminal terpadu ini memiliki luas 5 hektare. Nah, kalau di blok koneng itu belum tahu luasnya,” terangnya sambil menyebutkan pembangunan terminal terpadu tersebut berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

Fauzan menambahkan, jika pembangunan terminal sudah rampung, maka tidak akan ada lagi angkutan umum yang ngetem disembarang tempat. Sebab, terminal terpadu ini menjadi titik pusat angkutan umum, bus dan ojeg. Sehingga, di kawasan underpass tersebut tidak akan ada lagi yang ngetem.

”Kalu sekarang memang di area underpass dan di pinggir jalan lainnya banyak yang ngetem sembarangan. Perlahan kita lakukan penertiban sambil menunggu sarana prasarana yang memadai bagi angkutan umum. Untuk sementara, angkutan umum yang suka ngetem di area underpass trayek Padalarang-Parongpong akan ngetem di area Pasar Gedong Lima dengan kapasitas 10 angkutan umum,” bebernya.

Tinggalkan Balasan