Remaja Kini Mulai Paham

[tie_list type=”minus”]Selain Risiko Juga Antisipasinya[/tie_list]

NGAMPRAH – Perkembangan PIK-Remaja yang ada di Bandung Barat cukup membanggakan. Dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Bandung Barat pada Mei 2015, dari 16 kecamatan, tujuh di antaranya sudah mencapai target yang dibuat pemerintah.
Ketujuh kecamatan tersebut antara lain, Kecamatan Lembang, Cikalong Wetan, Cipeundeuy, Padalarang, Batujajar, Gununghalu dan Saguling.

ISTIMEWA KONSELING: Seorang siswi saat melakukan bimbingan konseling belum lama ini.
ISTIMEWAKONSELING: Seorang siswi saat melakukan bimbingan konseling belum lama ini.

Kepala BP3AKB Rita Binakasih menuturkan, pencapaian di Mei sangat memuaskan. ”Hampir setengah kecamatan sudah mencapai 100 persen. Di akhir tahun, perkembangan PIK-Remaja akan mencapai target,” ucapnya kepada Bandung Barat Ekspres, belum lama ini.
Dia mengatakan, PIK-Remaja merupakan suatu wadah kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja. Tujuannya, memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga.
Pengelola PIK Remaja diawali dari pemuda/remaja yang punya komitmen dan mengelola langsung PIK-Remaja serta telah mengikuti pelatihan dengan mempergunakan modul dan kurikulum standard yang telah disusun oleh BKKBN.
Ruang lingkup dari PIK Remaja meliputi aspek-aspek kegiatan pemberian informasi PKBR, Pendewasaan Usia Perkawinan, Keterampilan Hidup (Life Skills), pelayanan konseling, rujukan, pengembangan jaringan dan dukungan, dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya sesuai dengan ciri dan minat remaja.
Dia menuturkan, PIK-Remaja di Bandung Barat dibagi tiga bagian, yaitu tahap Tumbuh, tahap Tegak dan Tahap Tegak. ”Pada tahap tumbuh dan tegak pencapaian target 100 persen sudah ada di 10 kecamatan. Yang menjadi kendala saat ini pada tahap tegar,” tambahnya.
Dia menambahkan, kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Masa remaja seperti ini oleh Bank Dunia disebut sebagai masa transisi kehidupan remaja.
Transisi kehidupan remaja oleh Bank Dunia dibagi lima hal (Youth Five Life Transitions). Transisi kehidupan yang dimaksud menurut Progress Report World Bank adalah, melanjutkan sekolah (continue learning), mencari pekerjaan (start working), memulai kehidupan berkeluarga (form families), menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship) dan mempraktikkan hidup sehat (practice healthy life). (mg5/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan