Rancabali Banyak Retakan Baru

Berpotensi Longsor Ketika Turun Hujan

RANCABALI – Tim kajian teknis dari Badan Geologi Nasional melakukan peninjauan dan pemeriksaan pergerakan tanah di Kampung Cisabuk, Desa Cipelah Kecamatan Rancabali, kemarin (3/3). Peninjauan tersebut untuk melihat sejauh mana dampak dari retakan yang terjadi di kawasan tersebut.

Bangunan Retak Pergeseran Tanah Rancabali - bandung ekspres
BANYAK RETAKAN: Tim kajian teknis dari Badan Geologi Nasional melakukan peninjauan dan pemeriksaan pergerakan tanah di Kampung Cisabuk, Desa Cipelah Kecamatan Rancabali, kemarin (3/3)

Penyidik Bumi Badan Geologi Nasional, Yunara Detriana mengatakan, hasil peninjauan sementara masih berdasarkan pengamatan mata. Menurut dia, pergerakan tanah terjadi di spot (titik-titik) tertentu saja. ’’Ada beberapa spot gerakan tanah, sepertinya tidak berkesinambungan, hanya terjadi di lokal-lokal tertentu,’’ tutur Yunara, kemarin.

Dia mengatakan, adanya penurunan tanah yang tertarik oleh longsoran disinyalir merupakan penyebab terjadinya pergerakan tanah yang merusak bangunan SDN Cisabuk. ’’Di bawah ada longsoran karena terkikis oleh sungai Cibuni. Sehingga, menyebabkan tanah yang berada di atasnya terbawa,’’ katanya.

Teknis dari pegerakan tanah itu sendiri, kata dia, mengacu pada kondisi geografis kawasan Desa Cipelah yang ada di daerah pengunungan. Di mana terjadi kontrol erosi lateral yang melemahkan konstruksi tanah. Dengan kondisi seperti itu, maka ketika atau pasca hujan menjadikan tanah menjadi bergeser karena ada peresapan air permukaan yang membebani tanah. ’’Apalagi retakannya belum ditutup, potensi terjadi geseran setelah atau ketika hujan turun sangat tinggi,’’ katanya.

Namun, Yunara mengatakan, keterangan tersebut baru sebatas asumsi atas dasar pengamatan mata. Pihaknya, akan melakukan kajian secara komprehensif terkait pergerakan tanah di Cipelah. ’’Besok (hari ini, mungkin kami akan membawa alat untuk melakukan survei bawah permukaan dengan menggunakan alat. Termasuk kemungkinan adanya aliran sungai bawah tanah,’’ ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, belum memastikan penyebab pergerakan tanah di Cipelah. ’’Pergerakannya kan lokal, tidak berkesinambungan. Kita tunggu saja laporan kajian dari Badan Geologi. Katanya perlu pendalaman lebih,’’ katanya.

Tinggalkan Balasan