Rafael Nadal Harus Bangkit Tanpa Tanah Liat

JAKARTA – Rafael Nadal berkeinginan untuk kembali ke jalur kemenangan dengan bermain di Cincinati Masters, sebuah turnamen yang ia menangi pada 2013. Melalui turnamen tenis tertua di Amerika Serikat tersebut, Nadal berharap untuk memperbaiki performanya di sisa musim ini, terutama menjelang Amerika Serikat Terbuka pada akhir Agustus nanti.
Sempat absen lama pada akhir tahun lalu karena menderita cedera punggung, petenis berusia 29 tahun itu tak kunjung kembali ke performa terbaiknya pada 2015. Peraih 14 Grand Slam ini tak sekali pun berhasil melewati babak perempat final di Australia Terbuka, Perancis Terbuka, dan Wimbledon.

Rafael Nadal
ISTIMEWA

TERPURUK: Rafael Nadal Harus Bangkit Tanpa Tanah Liat Rafael Nadal belum pernah melaju lebih dari perempat final di tiga turnamen grand slam pada 2015.

Pada turnamen terakhir di Piala Rodgers, Kanada, Nadal juga kalah dari Kei Nishikori di perempat final. Nadal optimistis raihan buruknya ini akan segera berubah.
”Saya telah bermain lebih baik dalam beberapa bulan terakhir ketimbang pada awal musim ini,” kata petenis kidal tersebut seperti dikutip dari Sky Sports kemarin (19/8). ”Saya bahkan bermain baik ketika saya kalah di beberapa pertandingan yang tak saya senangi,” imbuhnya.
Nadal berpendapat bahwa ia juga bermain baik di Montreal melawan Nishikori, namun setiap pekannya tenis akan menyajikan tantangan berbeda. ”Saya telah bermain sedikit lebih baik namun setiap minggu adalah kisah yang berbeda. Ketika Anda harus bangkit dari sebuah momen buruk, maka tugas Anda bertambah tiga kali lipat,” tambah dia.
”Ini lebih gila ketimbang ketika Anda berada pada situasi normal,” celoteh Nadal. Bagi peraih medali emas tenis pada Olimpiade Beijing 2008 ini, lebih penting untuk menyelesaikan pertandingan dengan perasaan yang baik ketimbang mendapatkan hasil. ”Bahwa saya bisa mengembangkan permainan saya,” kata Nadal.
Demi mendapatkan hasil yang baik tersebut, Nadal mengakui bahwa perjuangan di paruh kedua musim ini tidaklah mudah terutama karena ia tidak bisa bermain di lapangan favoritnya, tanah liat. ”Sesungguhnya paruh kedua musim sedikit lebih sulit bagi saya. Tidak ada turnamen tanah liat ,” katanya. (bbs/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan