PPDB 2015 Masih Cara Lama

Disdik Lakukan Evaluasi Menyeluruh

BANDUNG – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2015 masih mengadopsi sistem tahun 2014. Kendati demikian, ada penyempurnaan dalam penerapan sistem cluster atau rayonisasi. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Elih Sudiapermana.

Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB - bandung ekspres
DAFTAR SEKOLAH: Tiga orang wali murid mencari-cari nama anaknya dalam daftar penerimaan siswa baru. Tahun ini, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Bandung masih menggunakan metode lama, yakni penerapan sistem cluster atau rayonisasi.

Beberapa perubahan masih dalam tahap pembahasan dengan DPRD Kota Bandung. ’’Penjadwalan, non akademis-akademis, Siswa tidak mampu atau jalur SKTM dan yang lebih teknis, menyangkut kewenangan di SMA, SMP, masih perlu kajian,” kata Elih.

Ditemui usai rapat kerja di Gedung DPRD Kota Bandung, kemarin (2/3), Elih menegaskan, sistem yang sudah dibangun masih diberikan ruang oleh Provinsi Jawa Barat. Dalam masa transisi ini, melalui koordinasi dan sinkronisasi, diharapkan sistem yang sudah berjalan masih bisa dipakai. ’’Walaupun baru sebatas lisan, pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sudah mempersilahkan,’’ kata Elih.

Untuk teknis penerimaan siswa baru, kabupaten/kota diberi keleluasaan mengelola sistem PPDB. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan menyangkut pelimpahan kewenangan sesuai UU 23/2014.

’’Paling tidak orang dari luar kota Bandung diperhatikan dengan kuota 30 persen. Hanya persyaratan, penjadwalan lebih perketat, sebab kalau diakumulasikan kebijakan tahun lalu malah lebih dari 30 persen,” ucap Elih.

Pernyataan yang sama dilontarkan Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Ahmad Nugraha. Menurut dia, baik melalui jalur akademik, non akademik, prestasi, dan SKTM, harus tetap memprioritas masyarakat Bandung dulu.

’’Sistem rayonisasi, harus seperti obat nyamuk. Yang lebih dekat mendapat prioritas pertama. Kesalahan tahun lalu, Peraturan Wali Kota (Perwal) terlalu mengakomodir kewilayahan. Pokoknya yang palaing dekat dahulukan,” tegasnya.

Terkait sosialisasi PPDB siswa SD dan SMP tahun 2015, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersama Disdik Kota Bandung akan secepatnya memproses perwal. ’’Seandainya, peristiwa tahun lalu (2014) terulang kembali, artinya wali kota dan disdik gagal mengemban amanah pendidikan,” imbuh Ahmad. (mg10/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan