Ponpes Modern Al-Ihsan Gelar Khutbatul Arsy

BALEENDAH—Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Al-Ihsan menggelar pekan perkenalan Khutbatul Arsy untuk semua santri, termasuk santri tahun ajaran 2015, Rabu (5/8). Kegiatan di pesantren yang berlokasi di Jalan Adipati Agung 40 Baleendah, Kabupaten Bandung itu dihadiri ketua yayasan, pimpinan, wakil pimpinan, direktur hingga 200 tamu undangan.

Ponpes Modern Al-Ihsan
KONTRIBUSI PENDIRI: Para pendiri Ponpes Modern Al-Ihsan.

Apel tahunan pekan perkanalan Khutbatul Arsy tersebut, tidak kalah dengan tahun-tahun sebelumnya. Para santri terlihat atraktif, kreatif, variatif dan dinamis. Acara tersebut cukup menjadi perhatian karena ada beberapa rangkaian acara yang dianggap menguji adrenalin. Salah satunya atraksi memainkan api.

Direktur Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI), H Dede Rohanda, SPd mengatakan, sedianya acara tersebut digelar untuk pekan perkenalan untuk murid baru. Tapi, di Ponpes Modern Al-Ihsan bukan hanya untuk santri baru saja tetapi untuk seluruh santri lama harus mengikuti.

Dia mengatakan, inti utama adalah perkenalan kepada satri baru tersebut di antaranya program pendidikan yang ada di Ponpes Al-Ihsan. ”Terlebih, sifat pengajaran menganut sistem boarding school (tinggal di asrama), maka untuk pendidikannya itu dilakukan lebih padat dari program pendidikan regular. kata Dede kemarin (5/8).

Meski demikian, dia menegaskan, sistem tersebut tetap disesuaikan dengan kebutuhan. Dan pastinya, setiap mata pelajar merangsang santri untuk turut aktif.

kalau awal-awal kemaren kita juga untuk masalah seperti ini tetapi mengadakan baris-berbaris, nanti akan ada parade barisan, lomba-lomba.

Dia mengungkapkan, santi akan dididik untuk siap terjun di masyarakat. ”Tidak hanya keagamaan, akan tetapi life skill, insyaallah ini yang sifatnya umum. Yang keliatan dan di bidang-bidang lain juga masalah di luar keagamaan juga akan diberikan,” paparnya.

Dede menjelaskan, rangkaian acara juga diisi ceramah umum babak pertama (kemarin, Red). Kemudian besok pagi babak kedua, dan besoknya lagi malam Jumat babak ketiga. ”Selama tiga kali pertemuan itu disampaikan juga materi-materi tentang kepondok modernan,” jelasnya.

Di bagian lain, Dede juga menjelaskan, pada sesi lain para santri akan diajak berkomunikasi langsung. Dengan harapan, niat mereka untuk menjadi santri lebih termotivasi secara personal dan bukan karena adanya unsur paksaan.

Tinggalkan Balasan