Polisi Tembak Penganiaya Model Cantik

SUMEDANG – Chrisandy Kusumadinegara atau Sandy, mengaku kesal kepada Ayu Kripsy, model cantik yang dia aniaya Jumat (27/2) lalu. Pasalnya, saat melakukan sesi pemotretan di kawasan Kiarapayung, Jatinangor, korban kerap memainkan ponsel. Hal ini membuat Sandy kesal hingga berujung menyiksa dan menusuk korban.

Kripsy Norjamil
Kripsy Norjamil

Pria yang mengaku fotografer itu awalnya tidak puas dengan hasil jepretannya sendiri. Dia menuding, fotonya jelek gara-gara sang model tidak profesional karena memainkan ponsel saat sesi pemotretan berlangsung. Warga Rancaekek ini pun menendang punggung korban hingga tersungkur hingga korban menjerit-jerit. ’’Saya panik. Kemudian, saya tikam pake pisau lipat di bagian dadanya,’’ ucap dia di Mapolres Sumedang beberapa waktu lalu.

Saat hendak ditangkap polisi di kawasan Lengkong, Kota Bandung, pria berperawakan pendek ini berusaha kabur. Tak berpikir lama, polisi langsung menembak betis kanan Sandy. Akibat aksi penusukan yang Sandy lakukan, Ayu harus mendapat 50 jahitan.

Rencananya, hari ini (9/3) Polres Sumedang akan melakukan ekspos kasus di Mapolres Sumedang. Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Sumedang AKBP Yuli Kurniawan. ’’Semuanya akan dibeberkan besok (hari ini),’’ ucapnya di Bandung kemarin (9/3).

Sebelumnya, Sandy mengajak Ayu untuk hunting foto di kawasan Bandung Giri Gahana Golf, Kiarapayung, Jatinangor, Jumat (27/2) malam. Di sana, Sandy memotret Ayu. Namun, di tengah sesi pemotretan, Sandy kesal dengan tingkah Ayu yang dia anggap tidak profesional. Pria yang mengaku fotografer itu langsung menendang, mencekik, dan menusuk korban menggunakan pisau lipat. Saat Sandy menyeret rambut korban ke arah danau, Ayu memohon untuk tidak dibunuh di situ.

Permohonan Ayu akhirnya membuat Sandy luluh. Sandy lalu meminta Ayu mengenakan jaket, dan langsung mengantarnya ke Rumah Sakit AMC Cileunyi. Dia mengaku kepada petugas rumah sakit, baru menolong Ayu dari aksi penjambretan. Di Unit Gawat Darurat (UGD), Ayu sempat mengirim pesan singkat kepada orangtuanya untuk mengabarkan kondisinya saat itu. Setelah itu, Sandy merampas ponsel milik Ayu, iPhone 5, lalu kabur.

Anggota Reskrim dari Polsek Jatinangor sempat melacak keberadaan Sandy di malam yang sama. Diketahui, Sandy sempat berkeliling Tegalega, lalu Alun-alun, kemudian hilang sinyal di kawasan Moch Toha. Sehari setelahnya, polisi mendapat kabar, Sandy ada di kawasan Setiabudhi. Setelah ditelusuri, ternyata dia lari lagi ke kawasan Lengkong. Di situlah polisi menemukan Sandy dan menembak betis kanannya karena mencoba kabur lagi saat ditangkap. (bbs/smd/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan