PMI Butuh Dana Rp 16 Miliar

bandungekspres.co.id– Guna realisasikan kegiatan di tahun 2016, Palang Merah Indonesia Cabang Bandung membutuhkan kucuran anggaran tidak kurang dari Rp 16 miliar.

Untuk itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung menggelar rapat koordinasi dalam rangka mendalami sejauh mana urgensi bantuan dana hibah yang harus diberikan kepada lembaga sosial kemasyarakatan tersebut.

Ketua PMI Kota Bandung Ade Koesyanto membenarkan kebutuhan bantuan dana hibah itu. Sebab, pada tahun depan tantangan PMI semakin berat. ’’Selain harus melayani kebutuhan darah masyarakat. Terpenting, bagaimana mengadakan darah yang sehat ditunjang infrastruktur yang memadai,’’ tukas Ade, kemarin.

Ade menjelaskan, PMI hadir di masyarakat dibarengi sense of crisis yang dalam terhadap masalah masalah kemanusiaan. Sehingga, upaya yang dilakukan PMI meringankan penderitaan sesama manusia, perlu bertindak cepat dan tepat. ’’Itu dapat terlaksana, salah satunya dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai,’’ ujar Ade.

Menyoal eksistensinya PMI harus mengikuti kekinian, diuraikan mantan legislator Kota Bandung ini, bantuan PMI bersifat darurat. Sebab, bantuan langsung penanganan bencana sebenarnya tanggung jawab pemerintah.

Ketua Komisi D Achmad Nugraha ditemui usai rakor menyatakan, memperhatikan infrastruktur yang dimiliki PMI saat ini, memang mendesak diperbaharui. Contohnya, bagaimana mungkin PMI dapat memberikan pelayanan maksimal, sementara unit transfusi darahnya, masih menggunakan teknologi lama.

’’Akan lebih maksimal dengan technologi canggih. Apalagi dalam melayani pasien penerima bantuan iuran (PBI) saat membutuhkan darah,’’ tegas Amet-sapaan akrab politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Tak bisa disangkal, animo pendonor darah saat ini cukup tinggi. Untuk itu, diperlukan alat yang mumupuni mampu mendeteksi strerilisasi darah. PMI tidak mungkin menolak pendonor. ’’Namun, tetap darah yang diprosespun harus bersih dari penyakit,’’ pungkas Amet. (edy/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan