PMI Bandung Butuh Ambulance VVIP

[tie_list type=”minus”]Untuk Mengimbangi Konsep Kota Modern[/tie_list]

BANDUNG WETAN – Perkembangan Kota Bandung yang kian pesat butuh fasilitas penunjang pula. Selain dari segi infrastruktur yang mumpuni, juga perlu dukungan sarana dan prasarana yang representatif di bidang pelayanan medis.

PMI Bandung
EDDY KOES/BANDUNG EKSPRES

BUTUH BANYAK: Mobil ambulans bantuan dari Pemkot Bandung terparkir di halaman kantor PMI Kota Bandung kemarin (21/4).

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, secara sumber daya manusia (SDM) sudah menyetarakan dengan perkembangan kota. Namun, dari sisi mobilitas meski sudah memiliki empat unit ambulance, terasa masih kurang.

’’Hingga kini PMI Bandung belum memiliki ambulance VVIP,” kata Ade Kusyanto, Ketua PMI Kota Bandung, di kantornya Jalan Aceh, kemarin (21/4).

Menurut dia, PMI sudah punya sejumlah kendaraan roda dua, dan satu unit mobil tangki air bersih. Tetapi, kehadiran ambulance VVIP sangat mendesak. Pasalnya, di Bandung banyak kegiatan bertaraf internasional. Kejadian tidak terduga meski tidak diharapkan tetapi perlu diantisipasi dengan kesigapan PMI dalam melayani tamu berpredikat VVIP.

Selain itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengarahkan Kota Bandung menuju kota modern. ’’PMI pun perlu mengimbanginya secara serius,’’ tegas Ade.

Terkait ketersedian darah, PMI Kota Bandung dengan mekanisme yang sudah dijalankan, sanggup memenuhi kebutuhan permintaan darah masyarakat. Realisasi dan rencana giat donor darah, dilaksanakan secara berkala. Termasuk menurunnya pendonor saat memasuki bulan puasa diantisipasi melalui kerja sama dengan institusi yang teragenda. ’’KAA ke- 60 yang akan digelar dalam waktu dekat ini. Kota Bandung punya target, PMI dalam kegiatan donor darah juga sama,” ucap Ade.

Di tempat yang sama, Wakil Sekretaris PMI Ace Kusnadi, membenarkan rencana donor darah di KAA. Hal ini merupakan bagian tak terpisahkan dari kontribusi PMI Kota Bandung berpartisipasi di kancah internasional. Rencananya, PMI akan menempatkan jajarannya di setiap titik kerumunan masyarakat.

Pola itu tutur Ace, guna memudahkan petugas PMI memberi bantuan pada masyarakat lebih dini. ’’Yang bisa ditangani di TKP kita berikan bantuan. Misalnya, yang perlu dirujuk ke rumah sakit, kita antar secara gratis,” imbuhmya. (ed/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan