PLTU Sumuradem Terbakar, 10 Pekerja Kritis

INDRAMAYU – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumuradem, Kabupaten Indramayu terbakar Minggu dini hari (4/10). Sebanyak 10 karyawan terluka dan harus menjalani perawatan medis.

Berdasarkan informasi, peristiwa terjadi di ruangan crhuiser C 6. Yakni tempat pembakaran batubara untuk memproduksi energi listrik.

Sepuluh korban luka di antaranya Muhammad Ashari, 26, warga Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Teguh Prasetyo, 27, dan Rosidin, 26, warga Kecamatan Patrol, Slamet Riyadi, 32, Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Andika, 26, Desa/Kecamatan Sukra, Trianudin Jana, 27, Desa Parean, Kecamatan Kandanghaur.

Kemudian, Usman, 24, asal Bekasi; Ahmad Fauzi, 26, Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, serta Farianto, 25, dan Herdiyanto, 25, asal Pekanbaru, Riau.

Mereka mengalami luka bakar dan dilarikan ke RS MA Sentot Patrol Indramayu. Namun, karena luka bakar yang dialami cukup serius, kemudian dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Jakarta dan Bandung.

Menurut Yoga, petugas jaga unit gawat darurat RS MA Sentot Patrol, seluruh korban mengalami luka bakar di sekujur tubuh. ”Masuk ke sini sekitar pukul 01.45. Sebab, luka yang dialami pasien cukup serius, kami akhirnya merujuk ke rumah sakit lain. Mereka dirujuk sekitar pukul 02.30 dini hari tadi,” ujarnya kepada Radar Cirebon (Bandung Ekspres Grup).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, peristiwa kebakaran tersebut disebabkan dari gesekan batubara yang disuplai dari mesin conveyor ke crhuiser. Mesin conveyor tersebut berada di ketinggian sekitar 80 meter dari permukaan tanah. Pada saat proses pengiriman itu, tiba-tiba mengeluarkan api.

Percikan api merembet ke atas dan menyambar bangunan lain hingga meledakan mesin chruiser lalu terjadi kebakaran. Seketika kobaran api menyambar belasan karyawan yang sedang bekerja di ruangan crhuiser. Dari belasan karyawan, sepuluh di antaranya mengalami luka bakar serius.

”Kami kaget ketika mendengar suara ledakan. Kemudian saya melihat ada kobaran api di lantai atas, tepatnya di ruangan crhuiser. kejadianya sekitar pukul 01.00,” ujar salah seorang karyawan yang enggan menyebutkan namanya itu.

Sejumlah unit mobil pemadaman milik PLTU yang dikerahkan untuk memadamkam api, tidak bisa menjinakkan. Api terus membesar dan merembet ke beberapa ruangan lainnya. Kobaran api akhirnya baru bisa dipadamkan sekitar pukul 05.00 pagi, setelah adanya bantuan mobil pemadam kebakaran dari dari PT Pertamina dan Pemkab Indramayu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan