PKL ‘Digantung’ Bupati

[tie_list type=”minus”]Keberatan dengan Sewa Kios Rp 25 Juta Per Bulan[/tie_list]

DAYEUHKOLOT – Para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Dayeuhkolot, hingga kini masih menunggu keputusan relokasi dari Bupati Bandung Dadang M. Naser. Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu kini sedang menjalani umroh.

Ketua Koperasi Muda Kopindo Kabupaten Bandung Dadang Supriatna Akbar mengatakan, para PKL kemungkinan besar akan di relokasi dekat Taman Kota Baleendah. Pasalnya, lokasi di Yon zipur 3 Dayeuhkolot tidak representatif. ’’Di sana ada anak-anak sekolahan, mesjid, gereja, kelurahan. Dan jalan menuju Bojongsoang itu mengalami kemacetan terus hampir setiap harinya,’’ ujarnya kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres) di kantornya kemarin (22/6).

Dadang juga mengungkapkan keluh kesah para PKL tentang relokasi ke Yon Zipur 3. Selain lokasi yang tidak menjanjikan, juga mereka keberatan dengan harga sewa kios yang mencapai 25 juta per bulan. ’’Memang yang dua bulan ini sudah dibayar oleh pihak pemerintahan Pemda, tapi ke depannya yang menjadi pemikiran mereka,’’ ungkapnya.

Melihat lokasi tersebut, dia mengkhawatirkan pemasukan para PKL. ’’Mending kalau ada uangnya, kalau tidak ada mau bagaimana nasib mereka. Karena uang 25 juta itu tidak sedikit untuk para PKL. Namanya juga pengusaha kecil,’’ jelasnya.

Selaku Ketua Koperasi Muda Kopindo, tutur Dadang, sudah sejak dulu dirinya memberikan telah pinjaman kepada para PKL, salah satunya PKL yang berada di Lembang, Dayeuhkolot, Pangalengan dan Banjaran. ’’Mereka kerja sama dengan kita, dan kalau seandainya 25 Juta per bulan, sekarang dibayar tapi kesannya mereka mau bagai mana. Itu tidak akan lama mungkin akan dua bulan, terus para PKL mau pergi kemana lagi kalau seandainya tidak kebayar,’’ tuturnya.

Dadang juga menjelaskan, mereka sebenarnya mau pindah ke dekat taman kota yang kebetulan tanah tersebut milik perorangan yang tadinya diperuntukkan untuk terminal angkot. ’’SK-nya pun ada di saya. Untuk ke depannya PKL mau di sana atau tidak, saya akan komitmen dulu dengan Pak Bupati bagaimana untuk solusinya. Tapi nanti setelah Pak Bupati pulang dari umroh. Bupati pun akan saya memberi masukan tentang keadaan di lapangan seperti ini, jangan hanya menerima dari camat saja, dari aparat di lapangan juga,’’ jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan