Petani KBB Geram

[tie_list type=”minus”] Tuding Pemerintah Tidak Beri Bantuan[/tie_list]

CISARUA – Para petani di Kampung Sindangsari, Desa Pasir Halang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat mempertanyakan bantuan pemerintah yang tidak kunjung datang untuk membantu para petani dalam menyukseskan pertanian di wilayah Cisarua. Bahkan, para petani menuding, bahwa pemerintah tidak memberikan bantuan kepada petani sayuran.

Salah seorang petani sayuran, Dadang Iskandar, 48, menuturkan, selama ini tidak pernah ada bantuan pemerintah daerah untuk memudahkan petani bercocok tanam. Padahal, janji dari pemerintah akan memberikan bantuan agar meringankan kepada para petani. ”Bilangnya mau memberikan bantuan kepada para petani sayuran. Tapi, hingga saat ini tidak ada,” sesal Dadang kepada wartawan ditemui di lokasi, kemarin.

Dia mengaku, sebenarnya sangat ingin menggarap lahannya sendiri. Namun, karena terkendala modal, dia pun mengurungkan niatnya hingga akhirnya menjadi buruh tani di lahan orang lain. ”Sekarang jadi petani modalnya besar, pupuk mahal, belum obatnya, terus bibitnya juga,” kata Dadang.

Selain itu, dia menjelaskan, kendala para petani di daerahnya bukan pada lahan, melainkan pada modal. Menurutnya, sebagian besar petani di wilayah Cisarua sudah memiliki lahan garapan. Namun, ketika dihadapkan pada modal yang besar, petani memilih bekerja di orang lain. ”Karena modal besar, kita jadi bekerja di orang lain. Kami membutuhkan bantuan pemerintah,” bebernya.

Terlebih, kata dia, jika sudah panen, pengeluaran dan pendapatan dari hasil pertanian sayurannya, selalu tidak seimbang. Menurut dia, pengeluaran selama masa bercocok tanam itu tidak sebanding dengan harga jual yang sangat murah. ”Kita selalu nombokin, makanya sekarang jadi petani cuma untuk menyambung hidup saja,” ujar dia.

Hal senada diungkapkan Nanang Rudiman, 54. Nanang yang juga salah seorang buruh tani di Desa Pasir Halang ini mengakui, harga pupuk sekarang saja sudah mahal. Untuk harga satu kilonya, pupuk sekelas MPK saat ini sudah mencapai Rp 3.000. Pupuk jenis ini, pun menurut dia, kualitasnya tidak terjamin. ”Harga pupuk tersebut sudah sangat mahal. Karena nilai jualnya juga tidak terlalu besar,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan