Pesawat Militer Indonesia Laik Terbang

[tie_list type=”minus”]Menteri Pertahanan Pantau Alustista[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu meninjau alutsista yang digunakan Paskhas. Tinjauan tersebut dilakukan ke markas komando Korpaskhas, Lanud Sulaiman, Margahayu, Kabupaten Bandung, kemarin (9/11).

Dalam kunjungannya, Ryamizard menegaskan, pesawat milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagian besar masih laik terbang. Meskipun dia tak membantah, tak sedikit usia pesawat itu berusia lebih dari 30 tahun. ”Tetapi masih layak pakai, karena semau itu tergantung dari perawatan,” tandasnya kemarin.

Dia mengungkapkan, laik atau tidaknya dipengaruhi sisi perawatan. Di beberapa negara Eropa dan Singapura, kata dia, masih banyak yang memelihara alutista berusia di atas 30 tahun. ”Namun masih berfungsi dengan baik, itu tadi tergantung perawatan. Tapi kalau yang sudah tidak layak ya tidak diterbangkan,” tuturnya.

Di samping itu, faktor kelayakan tersebut juga didukung oleh masih sedikitnya jam terbang pesawat militer Indonesia. Sehingga, untuk mengudara dan menjalankan misi-misinya mengamankan udara nasional masih dalam taraf aman.

Ryamizard menambahkan, ada beberapa part dari alutsista yang harus diperbarui. Untuk pasukan khusus, di antaranya senjata, sistem jammer dan alat penunjang bagi penembak runduk. Sebab, kebanyakan alutsista yang harus ditambah itu adalah menyangkut IT-nya. ”Karena pasukan khusus seperti Kopassus, Marinir dan Paskhas dananya tidak besar,” jelasnya.

Ryiamizard mengungkapkan, alokasi anggaran untuk peningkatan alutsista juga akan ditambah. Nah soal besarannya, kata dia, tergantung dari persetujuan DPR RI.

Intinya penambahan anggaran ini untuk memaksimalkan persenjataan nasional. Begitu juga mengenai pertahanan keamanan bahari, kata dia, sesuai perintah Presiden Joko Widodo, pihaknya akan terus memperkuat alutista untuk mengamankan kedaulatan negara di perairan Indonesia.

”Pokoknya setelah disarankan dan diinstruksikan pak presiden, kami laksanakan tanpa ada alasan atau bantahan. Yakni terus memperkuat ketahanan dan keamanan bahari. Untuk kapal-kapal perang juga ada penambahan,” ungkapnya.

Mengerucut soal Paskhas, kata dia, mereka adalah pasukan khusus yang harus memiliki kualifikasi para komando untuk melaksanakan tugas secara profesional. Dalam sejarahnya, Paskhas merupakan pasukan yang sangat terlatih dan tercatat berhasil dalam menjaga pertahanan dan kedaulatan negara. ”Namanya penghormatan pasti saya bangga dan saya harus menjaga kehomatan itu,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan