Pertanyakan Amdal Lalin Wisata

 

 Sebabkan Kemacetan hingga 10 Km

LEMBANG – Kemacetan di Jalan Raya Lembang semakin parah jika sudah memasuki waktu libur Sabtu dan Minggu. Hal ini juga yang disesalkan masyarakat Lembang. Bahkan semakin hari kemacetan bertambah parah hingga keluar Kota Lembang. Terutama di Jalan Raya Lembang, Jalan Grand Hotel, Jalan Tangkubanparahu sampai Jalan Kolonel Masturi. Kemacetan berdampak besar terhadap aktivitas dan perekonomian warga lantaran kemacetan bisa mencapai 10 kilometer.

Antrean kendaraan mengular menuju arah Lembang
ISTIMEWA

PADAT MERAYAP: Antrean kendaraan mengular menuju arah Lembang. Jika weekend, Kawasan Bandung Utara dipenuhi wisatawan.

Gunawan Sujai, 36, warga Lembang ini mengaku kesal, jika sudah memasuki musim libur di wilayah Lembang. Hal ini diakibatkan banyaknya pengendara dari luar kota yang datang ke Lembang dengan antrean kendaraan yang panjang. ”Kesal lantaran saya saja yang diam di Lembang suka sulit kalau mau mengendarai kendaraan,” bebernya kepada wartawan, di Lembang kemarin.

Menurut Gunawan, pemerintah dalam hal ini Dishub Bandung Barat dan kepolisian harus mencarikan solusi agar kemacetan dapat diatasi. ”Jangan sampai warganya sendiri juga terkena dampak lantaran kemacetan yang panjang. Terutama di beberapa titik lokasi wisata seperti adanya Floating Market dan lainnya,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Jajang Ruhiat mengakui, kemacetan Sabtu dan Minggu di Lembang sudah lama terjadi. Namun sekarang kondisinya bertambah parah dan menyebar hingga ke jalan alternatif. ”Kemacetaan ini terjadi pada waktu weekend di sejumlah titik wisata yang kerap menimbulkan kemacetan. Bayangkan saja, kemacetan dapat mencapai 10 km,” sesalnya.

Penambahan dan perluasan ruas jalan, lanjut Jajang, sudah menjadi harga mati untuk memecahkan persoalan kemacetan. Disamping itu, untuk jangka pendeknya Dinas Perhubungan harus meninjau ulang Amdal lalu lintas terhadap sejumlah objek wisata. ”Perlu kiranya dipertanyakan Amdal lalu lintas yang dikantongi para pemilik tempat wisata. Apa ada yang salah pada Amdal lalu lintas atau jangan-jangan tidak memiliki amdalnya,” kata Jajang.

Saat dikonfirmasi kepada Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas pada Dishub KBB, M. Fauzan mengakui, setiap hari libur selalu terjadi kemacetan di Kota Lembang dan sekitarnya. Untuk mengurai kemacetan, Dishub KBB menerjukan sampai 15 petugas belum termasuk aparat kepolisian dari Polres Cimahi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan