Percayakan Bandung Helat Lelang Gratifikasi

SUMUR BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung dan Komisi Pemberantasan Korupsi tengah mempersiapkan perhelatan internasional, yaitu Hari Anti Korupsi Sedunia yang akan dilaksanakan pada Desember mendatang. Dalam peringatan itu, akan digelar berbagai kegiatan menarik, salah satunya pelelangan barang gratifikasi yang diserahkan pada KPK.

Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Sujanarko mengatakan, dari berbagai barang gratifikasi yang akan dilelang, terselip sebuah gitar dari band metal dunia, Metallica, yang beberapa waktu lalu batal terjual di Kota Yogyakarta. ’’Kalau barang gratifikasi itu barang -barang kecil, seperti gitar, kalung, kaca mata pulpen yang mudah-mudahan ini biasanya masyarakat Bandung kalau tertarik bisa membelinya dengan harga sangat tinggi,’’ ujar Sujanarko di Balai Kota Bandung kemarin (4/8).

Hasil dari lelang ini sepenuhnya akan diserahkan kepada negara sebagai bentuk aset yang sah dan resmi. Barang gratifikasi yang sudah terkumpul sejak setahun lalu itu, sengaja dilelang, sebagai langkah KPK dalam memberantas segala bentuk suap dan korupsi. ’’Untuk kepentingan pemberantasan korupsi sebetulnya yang melelang bukan KPK melainkan Kementerian Keuangan, sehingga uang tersebut langsung masuk ke kementerian, tidak ditampung di KPK,’’ kata dia.

Selain itu, berbagai rangkaian lain untuk menyambut Hari Anti Korupsi Internasional, di antaranya deklarasi dari komunitas difabel di Bandung. ’’Yang agak serius akan kita selenggarakan di Sabuga, tapi segala macam event ada di Ujungberung maupun Paris van Java. Kita rencanakan ada pelelangan barang-barang gratifikasi yang diterima oleh KPK akan kita selenggarakan di kampus ITB juga Taman Film. Ini kegiatan nasional yang dipusatkan di Bandung,’’ papar dia.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah Hari Anti Korupsi Sedunia, Desember mendatang. Apalagi, pihaknya sudah sukses dalam menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. ’’Aspek terbesar kita dibandingkan kota lain adalah partisipasi dari komunitas dan warganya dianggap cukup baik. Alhamdulillah KAA sukses salah satunya dari partisipasi warga,’’ klaim Ridwan.

Alasan Kota Bandung dipilih oleh KPK sebagai tuan rumah, diklaim Emil, karena berjalannya program anti gratifikasi dan pencegahan korupsi. Dia berharap, kesempatan ini menjadi motivasi untuk meningkatkan pelayanan ke depannya. ’’Saya tadi sampaikan ke KPK kalau bisa programnya itu tidak dipusatkan hanya dalam bentuk acara-acara terpusat, tapi di desentralisasi. Sadar hukum yang baik jadi merata ke seluruh wiayah. Mudah-mudahan di minggu-minggu ini semua yang dibicarakan adalah program Bandung bersih, dalam artian berintegritas dan bebas korupsi,’’ sahut dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan