Penuhi Syarat Jadi Kiblat Fashion

[tie_list type=”minus”]Menelusuri Distrik Fashion Hijab di Kota Bandung[/tie_list]

PASCA Lebaran, antusiasme masyarakat terhadap sandang tidak menunjukkan penurunan. Malah, sejumlah fashion store masih memajang papan Sale. Terutama, fashion hijab yang beberapa tahun terakhir sedang booming.

KOTA Bandung sudah lama dikenal sebagai Kota Kreatif. Pasalnya, para pelaku seni menuangkan ide-ide kreatifnya di kota berjuluk Kota Kembang ini. Namun, ada satu kawasan yang di dalamnya terdapat puluhan hijab fashion store. Yakni, kawasan Buahbatu.

butik buah batuTim Bandung Ekspres sempat menelusuri toko-toko dan butik fesyen hijab di jalan ini. Berawal dari perempatan Buahbatu yang bersinggungan dengan Jalan Soekarno Hatta, ada satu butik milik desainer terkenal, Henny Noer. Jalan sedikit, ketemu butik hijab di sebelah kanan bernama Maura. Disusul Dian Pelangi, Ria Miranda, Shasmira, Shafira, Siti Hajar, Magnifico Hijab Store, Anggia Handmade, Samawa, deMoss Fashion Hijab Store, dan Rabbani.

Lanjut ke Jalan Buahbatu setelah perempatan selanjutnya, Anda akan bertemu butik Elmeira Hijab, Jenahara, dan Errin Ugaru. Belum lagi jalan-jalan lain yang masuk kecamatan Buahbatu. Seperti di Jalan Salendro, ada Alisha Butik dan Zoya. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Buahbatu memang jadi incaran para desainer atau pengusaha fesyen.

Salah satu desainer busana muslim asal Bandung, Irna Mutiara, mengakui hal itu. Menurutnya, wajar bila Buahbatu jadi pusat butik fesyen hijab, karena memang lokasinya strategis. Desainer yang juga pendiri Hijabers Mom Community ini mengatakan, Buahbatu hanya sebagian kecil dari bukti bahwa Bandung pantas dijadikan distrik fesyen. Lebih dari itu, dia dan kawan-kawan desainernya ingin Indonesia, khususnya Bandung, sebagai kiblat fesyen muslim dunia.

’’Kami sudah membicarakan hal ini dengan Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung) dan beberapa kementerian. Wacananya pada tahun 2020, Indonesia jadi kiblat fesyen muslim dunia,’’ jelasnya kepada Bandung Ekspres di kawasan Jalan Aceh belum lama ini.

Kementerian yang dimaksud antara lain, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Negara Koperasi dan UKM. Wacana tersebut disambut positif semua pihak, terutama para desainer. Sebab, kata Irna, impact-nya banyak. Namun, belum mengakar, karena harus ada syarat-syarat tertentu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan