Penjualan Beras Anjlok 30 Persen

JAKARTA – Masih simpang siurnya pembuktian mengenai beras berbahan senyawa plastik yang ditemukan di Bekasi beberapa hari lalu membuat omzet para pedagang beras menurun drastis. Pembeli cenderung untuk tidak membeli beras di pasar tradisional karena dianggap berisiko.

”Pada akhirnya kita yang kena getahnya. Entah apa maksud dan tujuan isu beras plastik ini. Yang jelas masyarakat menjadi ragu-ragu untuk membeli beras di pasar tradisional. Yang untung tentu saja ritel modern atau mal-mal itu,” ujar Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) Ngadiran kemarin (28/5).

Dia mengatakan, sejak beredarnya isu beras plastik, penjualan beras eceran di pasar tradisional menurun hingga 30 persen.”Sebelumnya sehari satu ton habis, sekarang mungkin hanya 700 kilogram. Pembeli sedikit banyak ada rasa kekhawatiran sehingga banyak pertimbangan ketika harus beli beras di pasar tradisional,” terangnya.

Menurut dia, konsumen saat ini cenderung ragu dan lebih banyak bertanya untuk memastikan apakah beras yang dijual asli atau beras palsu. Menurut dia, bukan hanya konsumen, penjual juga dirugikan akibat isu beredarnya beras plastik tersebut. ”Ada tidaknya kandungan plastik di beras itu tidak penting lagi, karena dampaknya yang merugikan kami,” ungkapnya.

Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nellys Soekidi menilai ada oknum yang sengaja membuat gaduh menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dia berpendapat tidak mungkin penjual beras melakukan kesengajaan untuk berbuat curang. ”Keuntungannya apa sih. Yang ada sekarang omzet malah turun 10-30 persen,” sebutnya.

Nelly menambahkan, penurunan omzet ini sudah dirasakan oleh sejumlah penjual beras di daerah Jabodetabek. Bahkan, dia mendengar pedagang beras di daerah luar Jawa juga merasakan hal yang sama. ”Setiap hari pedagang harus menjelaskan ke konsumen bahwa dia tidak menjual beras plastik. Kami harus berusaha meyakinkan konsumen yang waswas,” tegasnya.

Seorang pedagang beras di pasar Tanah Abang, Mulyadi mengaku selama 10 tahun berjualan belum pernah menemukan beras plastik. Sebagai pedagang dia mengaku tidak tenang berjualan dengan kondisi saat ini. ”Jangan sampai penurunan penjualan seperti ini terjadi terus sampai Lebaran,” harapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan