Peningkatan Infrastruktur Prioritas Utama Legislastif

Pemerintah mencanangkan gerakan ’Ayo Kerja’ dalam rangka meningkatkan semangat kerja rakyat Indonesia. Hal tersebut wajib diaplikasi di Kabupaten Bandung Barat, baik kinerja eksekutif dan legislatif, untuk meningkatkan semua aspek yang ada di Bandung Barat. Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bandung Barat Aa Umbara, banyak agenda kerja yang harus diselesaikan.

SEKSAMA: Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo, Jumat (14/8).
SEKSAMA: Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo, Jumat (14/8).

”Dari masing-masing bidang ada kelebihan dan kekurangannya. Adapun kekurangan di setiap bidang, tidak bisa dijadikan patokan,” ucapnya kepada Bandung Ekspres, Jum’at (14/8).

Peningkatan insfrastruktur merupakan skala prioritas kerja di wilayah tersebut, seperti pembangunan jalan. Di Bandung Barat masih banyak jalan antar kecamatan yang masih rusak, seperti di Desa Jati, Desa Saguling, dan Desa Cikande. Aa memastikan, jalan rusak di Kecamatan Saguling tahun ini segera beres. Terlebih saat ini, perbaikan jalan Purabaya-Jati-Saguling sudah dianggarkan sebanyak Rp 23,7 miliar.

”Di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) terdapat 21 lelang untuk kontruksi jalan untuk tahun ini. Tidak hanya di Kecamatan Saguling saja tetapi, di seluruh kecamatan yang ada di Bandung Barat” ucapnya.

Aa menambahkan, dengan sejumlah lelang tersebut minimalnya sejumlah jalan di Bandung Barat bisa lebih baik. Dirinya menjelaskan, kontruksi jalan yang dilelang kebanyakan untuk peningkatan. Sementara untuk bidang kesehatan, legislator mendorong dibangunnya rumah sakit di Cipendeuy serta memaksimalkan rumah sakit yang ada di Lembang.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Bandung Barat Samsul Ma’arif ingin menerapkan sistem ’jemput sakit, antar sehat’. Dalam artian, Dinas Kesehatan bisa menjemput masyarakat yang sakit untuk dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat dan mengantarkannya kembali ke rumah. ”Kita punya anggaran yang besar untuk program itu, sekitar Rp 120 miliar,” ucapnya.

Dia menambahkan, anggaran tersebut digunakan untuk tranportasi dan ongkos petugas. Di Bengkulu, program tersebut telah dilangsungkan dan berjalan cukup masif, baik dari tenaga medis atau fasilitas penunjang. Untuk dapat melaksanakan hal tersebut, Bandung Barat akan memperbanyak ambulan. Ke depannya, legislator akan memanggil kepala Dinas Kesehatan untuk melaksanakan program tersebut. ”Dengan misi cermat yang diusung Bandung Barat hal tersebut harus bisa dilaksanakan dengan baik. Di dalamnya sudah termasuk aspek sehat. Masa iya masyarakat sakit ditelantarkan begitu saja?” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan